IP #94 "Sekedar Mengklarifikasi."
"Memang aku tak sebaik apa yang ada dalam pikirannmu. Namun aku pun tak seburuk apa yang ada dalam hatimu."
Memang diri ini, masih buanyak kesalahan dan kekhilafan diri. Tapi kenapa ingin mencoba menasehati? Seolah ingin menerangi, walau cahaya itu masih redup dan redup sekali. Walau banyak yang menyindir, siapa sih itu sunali?
Post-post yang tdk memberi banyak arti. Yang diunggah terkadang malah menyesakkan dan membuat marah di hati. Terkadang banyak yang nyinyir krn menganggap diri sok suci dan seolah tahu apa itu cahaya sejati. Padahal hidupnya pun masih banyak dosa dan kekurangan diri. Seolah ingin tampil, diundang, mengisi acara, mengharap puji dan tak mau dicaci. Namun ternyata, hidupnya tiap hari, seolah ada banyak yang merasani.
Post-post yang tdk memberi banyak arti. Yang diunggah terkadang malah menyesakkan dan membuat marah di hati. Terkadang banyak yang nyinyir krn menganggap diri sok suci dan seolah tahu apa itu cahaya sejati. Padahal hidupnya pun masih banyak dosa dan kekurangan diri. Seolah ingin tampil, diundang, mengisi acara, mengharap puji dan tak mau dicaci. Namun ternyata, hidupnya tiap hari, seolah ada banyak yang merasani.
Jujur, sunali bukanlah ustadz ataupun kyai bahkan seorang nabi yang dekat dg Illahi Rabbi. Bukan pula seorang guru yang punya banyak ilmu. Bukan pula seorang pejabat, yang memikirkan rakyat dan ummat. Bukan pula seorang hartawan yang begitu dermawan. Bukan pula artis, tokoh ataupun orang yang terkenal yang bisa memberi keteladanan. Bukan pula seorang pujangga yang senang dan pandai merangkai kata-kata. Bukan pula seorang sufi, yang segalanya mampu meningkatkan ma'rifat diri.
Tetapi apa yang dilakukan oleh Sunali? Siapa sebenarnya Sunali?
Ya, Sunali adalah seorang pribadi yang masih banyk salah dan kekurangan diri serta apa yang dilakukannya tidak lain adalah sebagai bekal sebelum mati. Sekali lagi, maafkanlah diri ini yang sedang mencoba memperbaiki diri.
Ya, Sunali adalah seorang pribadi yang masih banyk salah dan kekurangan diri serta apa yang dilakukannya tidak lain adalah sebagai bekal sebelum mati. Sekali lagi, maafkanlah diri ini yang sedang mencoba memperbaiki diri.