IP #75 "Bukankah Tuhan Punya Cara Terbaik Untuk Menta'arufkan Hamba-Hambanya?"
Malam ini, begitu tinggi hasrat dalam hati. Tak sadar mata pun turut memandangi. Akal pun bergerilya mencoba memahami. Memahami sesuatu yang tak mampu terungkap oleh kata. Tak mampu diucapkan oleh Lisan. Dan tak mampu tertuliskan oleh tangan.
Seorang pujangga mampu melukis melalui syair-syair katanya. Seorang seniman, mampu menerawang menembus cakralawa dengan imajinasinya. Seorang Nabi pun mulai menciptakan peradaban, melalui keberadaannya. Bahkan Firman Tuhan pun terungkap melalui dirinya.
Terkadang Lisan membisu tak mampu menceritakannya. Terkadang hati pun tak sadar bahwa ia terus berkerja dengan diam penuh makna. Memberi aroma keindahan surga. Dan tetap terjaga menjadi saksi yang begitu mulia.
Mungkin kaulah, yang mampu jadi sahabat dan kekasihku dikala suka ataupun sendu. Mungkin kau pulalah yang mampu melukiskan rasaku, ceritaku, hingga sedikit rasa hatiku.
Hari ini kusadari, mungkin saatnya ku merangkai bait menuju Illahi Rabbi. Merangkai kata yang kaya akan makna dan menjadi pelipur Jiwa.
Kau laksana semerbak bunga yang menebarkan aroma. Kau laksana udara, yang kesejukan dibawanya. Kau laksana air, yang tenang bawaanya. Laksana burung yang mulai melebarkan sayap-sayapnya. Terkadang pula kau seperti putri malu, yang merunduk tatkala disentuh.
Mungkin inilah titik awal aku bertemu denganmu. Menyadari akan kehadiranmu. Dan mencintai engkau sebagai sahabat dan juga kekasihku. Semoga tiada bias diantara kita. Telah hilang hijab selamanya. Semoga surga menjadi tempat akhirnya.
Mungkin inilah, cara Tuhan biar aku berta'aruf denganmu. Bismillah.