IBX5A4B886D911B8 IP #333 "Mungkin karena Inilah, Muslim Harus Kaya" - My Life Journey - Sunali Agus

My Life Journey - Sunali Agus

IP #333 "Mungkin karena Inilah, Muslim Harus Kaya"

Dulu, yang ada. Inginnya belajar hidup Miskin dan Melarat saja. Tapi, Allah hendak mengajarkan sesuatu kepada saya, semenjak saya mulai Berwirausaha.

Mungkin karena inilah, muslim harus kaya. Ia bisa mencukupi diri dan keluarganya. Bermanfaat dan memberikan yang terbaik untuk Sesama, Agama, dan Negara.

sunali agus

*: Foto di salah satu Hotel di Indonesia. Setelah ada Undangan Khusus dari Google, dimana sebelumnya ada juga Undangan Khusus dari Facebook.

"Sedekah itulah salah satunya." Syair lama mengatakan, "Tiada dapat Memberi, kecuali dia memiliki." Ternyata, memang benar itulah yang saya rasakan.

Ketika kau ingin bisa Sedekah Jutaan setiap bulan. Maka paksakan diri terlebih dahulu, untuk Sedekah Puluhan Juta. Karena memang, "Begitulah sifat sedekah. Ia memang harus dipaksakan agar terbiasa dan menjadi biasa." .

Jadi jika ingin bisa dan ringan sedekah ratusan, sedekahlah dulu di awal jutaan. Jika ingin terbiasa jutaan, maka sedekahlah Puluhan juta. Dan seterusnya.

Begitupun dengan saya, agar ringan dan terbiasa sedekah jutaan setiap bulan, maka saya paksakan dulu untuk sedekah puluhan juta. Alhamdulillah, Allah berikan kemudahan hingga saat ini. Mohon doanya, semoga bisa terus meningkatkan.

Memang, mungkin karena inilah Muslim harus kaya.

Dia santuni, mereka yang tak punya. Dia beri, mereka yang kekurangan dalam hidupnya. Dia pun tak segan memberikan peluang dan kesempatan, bagi mereka yang membutuhkan.

Laskana pelita dari Cahaya-Nya, menerangi dan menghilangkan kegelapan dari gelapnya zaman Materialistik dan Kapitalisme belaka.

Hidupnya penuh dengan Pengabdian. Tak berharap lagi Pujian atau tak resah pula dengan Cacian. Karena balasan dari Allah, itulah yang ia Harapkan.

"Mungkin, karena inilah Muslim harus Kaya."

Prinsipnya sama, tetap harus Sederhana. Jangan sampai foya-foya. Karena dunia hanya sementara dan sebagai ladang belaka. Tapi Akhiratlah, tempat bertanggung jawab dan memanennya.
Blogger
Disqus

No comments

Contact form

Name

Email *

Message *