IP #316 "Ya Qomarun, Bolehkah Aku Menatap dan Memelukmu?"
Ya Qomarun,
Tiba-tiba hatiku rindu ingin menatap wajahmu yang laksana rembulan.
Memberikan kenyamanan, menghilangkan kegundahan, dan hanya memberikan ketenangan.
Mungkinkah bisa suatu waktu, aku mengulang mimpi saat kecil itu? "Laksana si pungguk yang ingin memeluk bulan"
Hmm, mungkin sudah terlalu sibuk diri ini pada dunia. Terkadang salah teman, hingga salahlah perbuatan. Terkadang materi dan uang seolah yang menjadi patokan.
Ya Yaasiin,
Engkau yang telah bergelar Al-Aamiin,
Pun sering disakiti, difitnah, dibenci, tak dipercaya, diusir, bahkan mau dibunuh.
Lantas apalah diriku ini,
Ketika mulai ada yang membenci, memfitnah, dan lainnya. Mengapa hatiku begitu bersedih hati dan seolah ingin meninggalkan semua ini, dan ingin hanya mengurus diri sendiri.
Ya Thoha,
Sang pembawa peringatan dan kabar bahagia tentunya.
Begitu besar kesabaranmu dan juga kesyukuranmu.
Maka semoga diriku dan seluruh sahabatku, teman-temanku serta seluruh umat muslim semuanya, bisa istiqomah meniti shirathol mustaqiim menuju-Nya dengan bersamamu.
Ya, Habibi. Ya, Muhammad.
Ya, Thabibi. Ya, Mumajjad.