IBX5A4B886D911B8 Motivasi Diri - My Life Journey - Sunali Agus

My Life Journey - Sunali Agus

Motivasi Diri


“Ketika kau keras dalam hidupmu, maka kehidupan akan lunak terhadapmu. Namun ketika kau lunak dalam hidupmu, maka kehidupan akan keras terhadapmu”.
-Andri Wongso-

Tidak semua orang memiliki sperma yang normal. Tidak semua sperma yang normal mampu membuahi sel telur. Tidak semua pembuahan berhasil dan menghasilkan zigot. Tidak semua zigot berkembang dan terlahir menjadi bayi. Dan tidak semua bayi tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Hanyalah yang berjuang, yang mampu bertahan dalam kehidupan. Itulah maksud the struggle of life.
Begitulah hidup mengajarkan. Bahwa hidup butuh perjuangan dan pengorbanan. Ketika kau keras dalam hidupmu, maka kehidupan lunak terhadapmu. Namun ketika kau lunak dalam hidup, maka kehidupan akan keras terhadapmu.
Ada orang yang terus berkerja keras siang dan malam. Hingga ia pun lupa akan dirinya, keluarganya bahkan Tuhannya. Tapi sayang hasilnya tak seberapa, karena hanya otot yang jadi bekalnya. Ada pula yang bekerja hanya sebentar tapi menggunakan akal dan kemampuannya, namun hasilnya sangat memuaskan dan melegakan, tapi sayang ia gampang terlena oleh keadaan. Semangat ketika dipuji dan dilihat orang, namun menyerah ketika ada yang mencaci dan memaki. Ada satu yang kurang darinya yaitu ikhlas dalam hati. Oleh karenanya bekal dalam berjuang pun harus dipenuhi yaitu kerja keras, kerja kerdas dan kerja ikhlas itulah kuncinya.
Di tengah-tengahnya, tak lupa semangat pun kian mengendur. Rasa lelah dan jenuh pun turut ikut bercampur. Seolah diri ini pun ingin segera mundur. Mungkin ada yang seolah hilang dari dalam hati. Itulah motivasi.
Ada orang-orang yang begitu semangat dan tak perlu dimotivasi karena sumber motivasinya ada di dalam dirinya sendiri. Namun ada pula, mereka yang perlu dorongan, dukungan, pujian, penghargaan, pengakuan dan berbagai motivasi dari orang lain supaya dirinya bersemangat dan mampu berprestasi.
Ada pula orang-orang yang begitu percaya diri, seolah dialah yang paling segalanya hingga kebanyakan akhirnya menjadi sombong. Namun ada pula orang-orang yang terlalu rendah diri, sedikit-sedikit merasa malu dan sungkan, hingga sering mereka menyalahkan dirinya dan tidak terbuka dalam kehidupan.
Sebaik-baiknya motivasi, semua kembali pada diri yaitu pada hati. Dan tahukah siapa yang lebih mengerti? Itulah Illahi, Sang Maha Cinta yang selalu setia menemani.
Begitulah perjuangan. Ada yang berlelah-lelah diawalnya lantas ia menikmati manisnya setelahnya. Namun ada pula yang bersenang-senang diawalnya tapi akhirnya ia bersusah-susah di penghujungnya bahkan tak sedikit yang menyesal dan menyalahkan dirinya sendiri. Ibaratnya anak yang sedang bersekolah. Ada yang belajar sungguh-sungguh, berusaha dan berdo’a semaksimal mungkin hingga ia pun jadi juara dan mudah mendapatkan prestasi hingga pekerjaan setelahnya. Namun ada yang waktu sekolah, hanya bersenang-senang tapi setelah lulus, ia pun bingung karena tak ada ilmu dan ketrampilan yang telah didapatkan hingga hidupnya pun semakin sulit dan sempit. Akhirnya ia barulah sadar dan menyesal.
Sungguh apapun yang kau lakukan, semua akan kembali padamu lebih-lebih pada anak keturunanmu. Jika kau tanam kebaikan maka yang akan tumbuh adalah kemuliaan dan kebahagiaan, tapi jika kau tanam keburukan dan kekejiaan maka yang lahir hanyalah penyesalan, kenistaan dan kesengsaraan. Maka mulai sekarang, mulailah tanam kebaikan sehingga yang kita petik adalah kebahagiaan dan yang tumbuh dari benih-benih kita hanya kemuliaan.

Bekerjalah untuk duniamu, seakan-akan kau hidup selamanya namun beribadahlah untuk akhiratmu, seakan-akan kau pun akan mati besok”. Begitulah Nabi Muhammad SAW mengajarkan.

Tulisan bisa juga dibaca dilink :


Blogger
Disqus

No comments

Contact form

Name

Email *

Message *