IP #259 "Kutuliskan Syair Puisi Untukmu."
pada Tuesday, 30 May 2017
Mengawali tahun 2017, setelah beragam tulisan saya geluti. Maka ingin mencoba menulis puisi. Ternyata dibukukan dalam Buku Antologi puisi berjudul "Cinta Pertama".
Inilah sedikit puisiku itu,...
.
"Elok Parasmu, Laksana Putri Malu."
.
Tak tahu, kemana hati berlabuh? Kemana kaki akan melangkah?
Lalu siapa yang akan menjadi jodoh?
Namun, benih-benih itu seolah bersemi dan menjadi penuntun kata hati.
.
Tak tahu, ketika aku mengenalmu. Hati ini ingin selalu berjumpa denganmu.
Ketika disebut namamu, bergetarlah seolah hatiku. Ketika mencoba mendekatimu, gemetarlah jiwaku dan kaku lisanku.
Tak tahu, semakin ku mengenalmu. Semakin aku bertambah cinta hanya kepadamu.
Kau tahu, ternyata telah terukir namamu dalam kalbuku.
.
Mulai ku menghayal tentang dirimu. Andai suatu waktu aku berani menemuimu dan kedua orang tuamu untuk bisa mengungkapkan rasa yang sedang menggelora dalam hati dan menjalar diseluruh jiwa.
.
Kucoba tuliskan dengan pena ranting pohon itu. Berharap ada rasa yang juga sampai padamu, melalui angin yang berhembus dan menyapamu diwaktu yang sama.
.
Berbunga hatiku. Bermekaran senyumku dan terasa rindang jiwaku, walau hanya baru bisa mengenalmu dan menunggu untukmu.
.
Diam-diam tanpa kau sadari. Kau laksana semerbak bunga yang wangi dan terus menebarkan aroma dalam hati.
.
Namun, aku pun tak tahu kapankah tiba masa itu? Karena diriku pun turut malu ketika melihatmu laksana putri malu, yang merunduk tatkala aku ingin mendekatimu.
.
#BukuAntologiPuisi
#BukuSunaliAgus
#SyairPuisikuUntukmu
Inilah sedikit puisiku itu,...
.
"Elok Parasmu, Laksana Putri Malu."
.
Tak tahu, kemana hati berlabuh? Kemana kaki akan melangkah?
Lalu siapa yang akan menjadi jodoh?
Namun, benih-benih itu seolah bersemi dan menjadi penuntun kata hati.
.
Tak tahu, ketika aku mengenalmu. Hati ini ingin selalu berjumpa denganmu.
Ketika disebut namamu, bergetarlah seolah hatiku. Ketika mencoba mendekatimu, gemetarlah jiwaku dan kaku lisanku.
Tak tahu, semakin ku mengenalmu. Semakin aku bertambah cinta hanya kepadamu.
Kau tahu, ternyata telah terukir namamu dalam kalbuku.
.
Mulai ku menghayal tentang dirimu. Andai suatu waktu aku berani menemuimu dan kedua orang tuamu untuk bisa mengungkapkan rasa yang sedang menggelora dalam hati dan menjalar diseluruh jiwa.
.
Kucoba tuliskan dengan pena ranting pohon itu. Berharap ada rasa yang juga sampai padamu, melalui angin yang berhembus dan menyapamu diwaktu yang sama.
.
Berbunga hatiku. Bermekaran senyumku dan terasa rindang jiwaku, walau hanya baru bisa mengenalmu dan menunggu untukmu.
.
Diam-diam tanpa kau sadari. Kau laksana semerbak bunga yang wangi dan terus menebarkan aroma dalam hati.
.
Namun, aku pun tak tahu kapankah tiba masa itu? Karena diriku pun turut malu ketika melihatmu laksana putri malu, yang merunduk tatkala aku ingin mendekatimu.
.
#BukuAntologiPuisi
#BukuSunaliAgus
#SyairPuisikuUntukmu