IP #213 "Bersama Siapakah Engkau Kawan?"
Melihat dan merasakan berbagai fenomena-fenomena dewasa ini, ingin bisa turut berbagi pandangan. Semoga kau pun tak bingung, kawan. Dan segera mendapat pertolongan akan berbagai macam permasalahan.
Kemarin ada istilah silent majority dari si Merah menanggapi berbagai hal melawan si putih. Ibaratnya si merah melawan si putih, hingga akhirnya si putih pun terjerat hukum, sama seperti si merah yang terkena kasus terlebih dahulu.
Merasa agak puas dan sekali lagi ingin memuaskan hasrat, akhirnya si merah pun sekarang bermanuver menghantam si hijau yang terkadang masih santai dan tak ikut banyak bicara.
Teringat dulu, kasus si biru melawan si abu-abu yang berseragam dan bersenjata lengkap. Gara-gara salah satu kader si Biru terbunuh, berhari-hari kasus bergulir namun sampai sekarang pun tak ada titik penyelesaiannya dan seolah hilang tak ada jejaknya.
Entahlah saat ini, si hijau akan kembali diam atau akan berbalik melawan si merah dengan mengumpulkan seluruh tenaga yang tercecer di pelosok negeri.
Satu hal yang ingin kusampaikan kawan, "Hati-hatilah, ketika rakyat kecil sudah ikut merasa tersakiti. Karena mereka bisa lebih ganas dari siapapun seperti zaman penjajahan dulu ketika melawan si abu-abu yang berseragam dan persenjataan lengkap hanya dengan sepotong bambu runcing."
Mungkinkah warna-warna tadi bisa bersatu, membentuk pelangi saat seperti mengusir penjajah dulu? Ataukah sudah saatnya si putih, si biru dan si hijau kembali bersatu atas dasar agama melawan si merah dan si abu-abu yang bersenjata lengkap? Atau mungkinkah si abu-abu ikut bergabung dengan si putih, si biru dan si hijau melawan si merah, tatkala puncak pimpinan tertinggi di negara pun berasal dari si merah?
Atau mungkinkah pula, si puncak pimipinan ini mampu menengahi dan melepaskan baju merahnya? krn memang itu tugas seorang pemimpin. Tapi mungkinkah itu? Atau malah si pemimpin ini akan menggunakan kekuasaannya untuk membantu si merah dan menghantam seluruh warna-warna tadi dan menumpas seluruh yang menghalangi?
Entahlah, apakah fenomena-fenomena ini sudah lama settingannya? Dan siapa dalang besar dibaliknya? Atau memang mereka hanya aktor-aktor saja, yang ada atau tidaknya pasti juga akan terjadi?
Akhirnya, izinkan diriku mengakhiri dengan pernyataan sikap dariku bahwa, "Insya Allah saya siap selalu bersama rakyat, bersama pula dengan mereka yang telah lama terdzolimi. Karena ku yakin disana pula, Tuhan akan berada."
Pertanyaannya bagaimana denganmu kawan ???