IP #170 "Pertemanan Dalam Lingkaran."
Jika suatu saat kita tak lagi bersama, maka gantilah canda dengan saling berdoa. Jarak menciptakan kerinduan. Waktu menciptakan harapan. Dan cinta menghasilkan kasih sayang. Kalau tidak lagi bersama di dunia, siapa tahu nanti di surga-Nya. Inilah kata yang selalu teringat dan ingin kuucapkan untuk seluruh teman.
Alhamdulillah bisa kembali berkumpul dalam suatu lingkaran. Liqo' itu orang menyebutnya. Bertegur sapa, senyum mesra, hingga saling berbagi ilmu bahkan apa yang kita punya.
Sekelompok golongan, dengan keras melarangnya dan bahkan menciptakan dalih-dalih pembenarannya. Namun, islam bukanlah agama yang taklid buta, maka terbuka itulah salah satu sifatnya.
Ya, disinilah terkadang motivasi itu kembali untuk dipompa. Semangat untuk merajut asa. Bahkan tak jarang pula, merasakan nasib dan kondisi yang sama. Semisal dari perjuangan menemui Dosen, kegagalan dalam metode dan penelitian, kondisi ekonomi saat ini, dan beragam hal lainnya yang terlalu banyak kalau ingin menuliskannya.
Inilah dia kawan, dalam satu lingkaran itu,
- Wayan Ahmad Fauzi. Ketua SKI JIMM FST UNAIR 2015. Inilah teman dalam satu kelompok sejak awal kuliah dulu. Sempat berhenti beberapa saat, tapi akhirnya bisa lanjut kembali melalui program di Asrama RK PPSDMS yaitu KIP (Kajian Islam Pekanan). Jujur, anaknya sangat baik, terbuka, manutan dan tak gampang menyerah. Inilah anak yang menurut saya, hampir sama sifat dan kondisinya dengan saya. Karena itu mungkin, hubungan kita agak dekat dibanding yang lain.
- Ijud Irawan. Anak sunda yang begitu terbuka. Duta UNAIR itulah yang disandangnya. Ada saja yang ingin dibicarakannya. Dari pengalamannya, pengetahuannya, budayanya dan lain sebagainya. Maka tak heran, jika ia mudah bergaul dengan siapa saja.
- Gagang Ichwanul Al-Ayyubi. Sekjen Janur UKMKI 2015. Anak magetan yang paling supel, suku kata dan bahasanya beraneka ragam. Namun, ia selalu bisa membuat orang lain tertawa dan merasa bahagia. Kenal sejak awal di semester 3 ketika di kontrakan SAGA (Satria Airlangga). Ada 1 momen yang tak terlupakan saya dengannya yaitu ketika kami ada jadwal belanja. Tak tahu apa tujuannya, tiba-tiba dia ingin saya belanja sendiri untuk membeli tahu dan beberapa bahan memasak. Seolah tahu saya tidak pernah ke pasar saat itu, dia pun hanya menunggu diatas motor. Begitupun dengan ibu-ibu pedagang, "Mas, kok belanja sendiri? Istrinya lagi hamil ya." Sontak semua penghuni pasar malam itu tertawa melihat saya yang hanya mesem, tak tahu harus menjawab apa ketika ditanya seperti itu. Selain, pandai bercanda. Ternyata, gagang ini sangat pandai memasak, baik ketika di kontrakan ataupun ketika sudah di Asrama. Makanan pedas itulah kesukaannya.
- Muhammad Hadi Subarkah. Wakil Presiden Bem UNAIR 2015. Anak Blitar satu ini, tidak kalah uniknya. Semangat dalam berbisnis sudah dimulai sejak awal kuliahnya. Mulai kenal beliau ketika di kontrakan GJ (Griya Juang) dan akhirnya bersama lagi dikontrakan SAGA dan di Asrama RK PPSDMS. Supel, tidak terlalu bulet, taktis itulah sifatnya. Paling suka game dan anime tontonannya. Kalau ingin tahu anime apa, dia pasti sudah tahu. Darinya pula, aku mulai mengenal berbagai macam anime itu, ya sebagai hiburan.
- Ahmad Mubarok Abdullah, ketua Janur UKMKI UNAIR 2016. Inipun berasal dari kediri, sama seperti Wayan. Sempet kemarin operasi, karena bagian ususnya ada yang infeksi. Alhamdulillah sudah sembuh dan beraktivitas kembali. Keingintahuannya sangat tinggi, apalagi ketika berdiskusi. Juara debat itulah yang diraihnya, anak Fisip gitu loh, haha.
- الخىر الزادد التقوا
- Zadid, itulah panggilannya. Pipi Tembem itulah ciri khasnya. Karena penasaran dan ingin memegang seperti teman-teman akhirnya dapat melakukan saat perjalanan di baksos ke Probolingga. Tidak mentang-mentang Presiden Nasional FOSSEI 2016 itulah kesibukannya. Dengar-dengar lagi dekat dengan Anak FOSSEI juga & sudah menjadi targetnya katanya. Semoga dimudahkan dan dilancarkan ya, jangan lupa kalau sudah siap langsung datangi tuh rumah Orangtuanya. Hehe :)
- Zadid, itulah panggilannya. Pipi Tembem itulah ciri khasnya. Karena penasaran dan ingin memegang seperti teman-teman akhirnya dapat melakukan saat perjalanan di baksos ke Probolingga. Tidak mentang-mentang Presiden Nasional FOSSEI 2016 itulah kesibukannya. Dengar-dengar lagi dekat dengan Anak FOSSEI juga & sudah menjadi targetnya katanya. Semoga dimudahkan dan dilancarkan ya, jangan lupa kalau sudah siap langsung datangi tuh rumah Orangtuanya. Hehe :)
- Galih Kurnia, sarjana yang paling cepat dari kelompok ini. Sekarang lagi sibuk koas dan pendidikan profesi dokter hewan. Ada satu keunikannya, ketika makan seolah menjadi seperti lutfy (one piece) perutnya. Dengar-dengar, cita-citanya pun ingin menjadi politisi diasal daerahnya. Semangat ya, semoga tidak terjebak kasus korupsi nanti kedepannya.