IP #312 "Tak Usah Membanding-Bandingkan."
pada Friday 9 March 2018
Setiap manusia memilih jalannya. Ada yang lurus lempeng. Namun, ada juga yang terkadang berbelok-belok sebelum kembali pada jalan yang utama.
Terkadang pula, ada yang harus terjatuh-jatuh ketika berjalan. Seolah ketinggalan, menyaksikan yang lain telah berjalan melampaui sejauh mata memandang.
Adakah yang salah? Bukankah setiap makhluk memang sudah ditentukan takdirnya? Sungguh, tak bisa kita membanding-bandingkan, antara kecepatan kura-kura dan seekor kijang atau rusa kan ? Bukankah, semua sudah diciptakan dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya???
Masihkah kita bersedih? Masihkah iri terus menggerus dan menggerutu dalam hati?
Bukankah kita hanya boleh iri pada 3 golongan orang yakni orang kaya yang gemar bersedekah, orang berilmu yang mengajarkan dan mengamalkan ilmunya serta penghafal al-quran yang mengajarkan dan mengamalkan isi kandungan.
*: Foto diambil waktu di Masjid Agung Malaysia
Tetap lakukan saja, apa yang bisa kita lakukan. Tanpa membanding-bandingkan. Karena itu sering yang akan menjadi beban, ketika kita mulai membandingkan.
Kalaupun terpaksa membandingkan, maka bandingkanlah diri kita sekarang dengan yang kemarin. Adakah kebaikan yang lebih baik, atau masih sama atau bahkan lebih buruk.
Terus evaluasi, dan terus kikis nafsu dalam diri. Kalaupun belum sampai ridha Illahi, paling tidak jangan sampai membuat murka Illahi.
Karena hakikat kesuksesan bukan terletak pada Baldatun Thoyyibatun, namun terletak pada Rabbun Ghofur. Oleh karena itu, terus kejar itu, walaupun terkadang kita masih harus terjatuh dalam jurang bernama kegelapan.