IP #311 "Maa Huwa Wasilah"
Pernahkah kamu merasakan keindahan dari suatu istana dengan bidadari dan permaisurinya. Bertumpuk berbagai macam buah, sajian dan gemericik kesyahduan aliran air sungainya. "Jananul Khuldi wa Qushuuruha wa Huuruha."
Ternyata dalam mengapai suatu tujuan, ada wasilahnya. Dan setiap orang memiliki wasilah khasnya masing-masing, jadi tak harus sama dengan orang lain. Lantas tahukah kamu apa wasilah, "Maa Huwa Wasilah".
Dalam islam, minimal ada 4 jenis dalam melakukan suatu perjalanan. Ada yang namanya 'Sabil', lalu ada 'Syari' dan ada juga 'Thariq' serta ujungnya ada 'Shirath'. Setiapnya memiliki makna, fungsi, tujuan dan konteksnya masing-masing.
Oleh karenanya, tak boleh ada manusia yang mengklaim dirinya paling benar, karena apapun yang dicipta dan dikarsakan oleh manusia, pada hakikatnya adalah relatif. Dan selamanya tetap relatif, maka sungguh aneh ketika kita hanya berpegang pada satu, tanpa mau belajar dan ingin tahu yang lainnya.
*: Foto diambil waktu di salah satu Taman Wisata Malaysia
Imam Ibnu Jauzy, pernah mengatakan "Salah satu tanda dari suatu kebodohan adalah ia merasa cukup dengan ilmu yang ada pada dirinya."
Maka tiada nasehat terbaik selain seperti air. Ia akan keruh ketika hanya menggenang, tapi ia kembali jernih ketika mengalir. Begitu pulalah, ternyata pada manusia.