IP #298 "Memanusiakan Manusia."
Hari ini, ingin sedikit menulis tentang hal ini. Tahulah, siapa saja bahwa anak sains apalagi jurusan biologi. Maka kegiatan Lablah, lebih banyak dibanding kegiatan di luarnya.
Hingga suatu waktu, ada seorang teman yang bernasehat, waktu itu di salah satu kesempatan hari raya 'idul fithri kalau tak salah. "Sun, sering-sering bergaulah dengan manusia, agar engkau mengerti manusia."
Sedikit, namun begitu mengena. Sudahkah kita mencoba memikirkan sesama, minimal tetangga kita? Sudahkah tahu, bagaimana kabar keluarga dan sanak kerabatmu ? Dan lain sebagainya.
Tepat siang tadi, tiba-tiba semua data di Line dan Whatsapp ke format, dan hilanglah data-data terutama data ibu-ibu rumah tangga dan katering yang ada di Surabaya.
Kebetulan saat itu pula, ada yang pesan nasi sekitar 60 porsi. Alhamdulillahnya, sudah mengenal dengan baik, salah satu ibu yang menjadi langganan. Akhirnya pun kembali menghubungi beliau.
Satu yang paling membekas dan kuingat waktu itu, yaitu rasa terimakasihnya. "Terimakasih ya mas, atas bantuannya (sambil terlihat senyum antara anak dan ibunya saat itu, tanda bahagia yang tak mampu diucapkan oleh kata-kata)."
Alhamdulillah, melalui ini pula saya lebih mudah berbagi bagi sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan makanan.
Tiba-tiba, kemarin pula ada yang bertanya, "Dapat apa kamu dari usahamu ?". Entahlah, lisan ini hanya berucap, " Tak dapat begitu banyak, karena ini hanyalah baru investasi."
Teringat pula, salah satu nasehat pengusaha besar suatu waktu bahwa, "Jika kau tak rela tidak digaji minimal 3 tahun, maka belumlah pantas aku berinvestasi di usaha kamu."
Begitulah, yang namanya perjuangan. Yang terpenting, selalu niatkan untuk ibadah. Kalaupun tak dapat di dunia, semoga kelak kita bisa memanennya.
Hingga suatu waktu, ada seorang teman yang bernasehat, waktu itu di salah satu kesempatan hari raya 'idul fithri kalau tak salah. "Sun, sering-sering bergaulah dengan manusia, agar engkau mengerti manusia."
Sedikit, namun begitu mengena. Sudahkah kita mencoba memikirkan sesama, minimal tetangga kita? Sudahkah tahu, bagaimana kabar keluarga dan sanak kerabatmu ? Dan lain sebagainya.
Tepat siang tadi, tiba-tiba semua data di Line dan Whatsapp ke format, dan hilanglah data-data terutama data ibu-ibu rumah tangga dan katering yang ada di Surabaya.
Kebetulan saat itu pula, ada yang pesan nasi sekitar 60 porsi. Alhamdulillahnya, sudah mengenal dengan baik, salah satu ibu yang menjadi langganan. Akhirnya pun kembali menghubungi beliau.
Satu yang paling membekas dan kuingat waktu itu, yaitu rasa terimakasihnya. "Terimakasih ya mas, atas bantuannya (sambil terlihat senyum antara anak dan ibunya saat itu, tanda bahagia yang tak mampu diucapkan oleh kata-kata)."
Alhamdulillah, melalui ini pula saya lebih mudah berbagi bagi sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan makanan.
Tiba-tiba, kemarin pula ada yang bertanya, "Dapat apa kamu dari usahamu ?". Entahlah, lisan ini hanya berucap, " Tak dapat begitu banyak, karena ini hanyalah baru investasi."
Teringat pula, salah satu nasehat pengusaha besar suatu waktu bahwa, "Jika kau tak rela tidak digaji minimal 3 tahun, maka belumlah pantas aku berinvestasi di usaha kamu."
Begitulah, yang namanya perjuangan. Yang terpenting, selalu niatkan untuk ibadah. Kalaupun tak dapat di dunia, semoga kelak kita bisa memanennya.