IP #246 "Syukuri Apa Yang Ada."
Pernahkah kau merasa putus asa dan merasa percuma berdoa kepada-Nya ?
Pernahkah pula, Anda merasa sendiri dan tiada yang mau mengerti ?
Pernahkah juga merasa cita-cita dan harapan yang begitu tinggi tapi tak tergapai dan malah membuat terbebani ?
Hmm, mungkin nasehat inilah yang cocok untuk diriku dan dirimu teman.
"Disykuri saja apa yang ada."
Memang terlihat sederhana, tapi sulitnya luar biasa. Apalagi ketika tuntutan, keinginan, harapan dan ujian yang silih bergantian.
Mungkin karena itulah, ibadah syukur hanya bisa dilakukan oleh jiwa-jiwa merdeka. Tidak lagi terjebak oleh ibadah seorang budak. Ataupun terkesima oleh ibadah seorang pedagang dalam berniaga.
Apalagi ketika kau membanding-bandingkan diri ? Maka yang sering muncul adalah dengki. Bukankah setiap makhluk sudah ditentukan kadar rezeki ?
Entahlah, sampai saat ini aku pun juga masih sama denganmu teman. Semoga kau pun tak semakin larut dalam kesedihan dan jurang keputusasaan.
Pernahkah pula, Anda merasa sendiri dan tiada yang mau mengerti ?
Pernahkah juga merasa cita-cita dan harapan yang begitu tinggi tapi tak tergapai dan malah membuat terbebani ?
Hmm, mungkin nasehat inilah yang cocok untuk diriku dan dirimu teman.
"Disykuri saja apa yang ada."
Memang terlihat sederhana, tapi sulitnya luar biasa. Apalagi ketika tuntutan, keinginan, harapan dan ujian yang silih bergantian.
Mungkin karena itulah, ibadah syukur hanya bisa dilakukan oleh jiwa-jiwa merdeka. Tidak lagi terjebak oleh ibadah seorang budak. Ataupun terkesima oleh ibadah seorang pedagang dalam berniaga.
Apalagi ketika kau membanding-bandingkan diri ? Maka yang sering muncul adalah dengki. Bukankah setiap makhluk sudah ditentukan kadar rezeki ?
Entahlah, sampai saat ini aku pun juga masih sama denganmu teman. Semoga kau pun tak semakin larut dalam kesedihan dan jurang keputusasaan.