IP #106 "Cahaya Melawan Kegelapan"
Semakin hari, seolah semakin berubah ini negeri. Semua dilakukan atas dasar uang dan kekuasaan. Tiada lagi brpikir mengenai kemaslahatan ataupun kemanusiaan.
Semua gunung-gunung, goa dan sumber daya alam dijual kepada mereka yang berinvestasi untuk membangun perusahaan. Dimanakah konsep AMDAL dan pembangunan yang berkelanjutan???
Ada yang rela kakinya disemen, padahal lihatlah itu seorang wanita yang telah melahirkan. Ada yang digusur begitu saja. Anak-anak kecil dan bayi-bayi menangis sejadi-jadinya. Tapi sedikitpun tak ada yang menghiraukan. Apakah memang begitu, sejarah militer dibentuk??? Bukankah militer diciptakan untuk melindungi dan menjaga tetapi mengapa bertindak sewenang-wenang dan seolah menjadi yang berkuasa???
Ada yang terus tertawa dengan bahagia. Walau kesalahan dan dosanya telah terungkapkan. Salah satu korupsi contohnya. Tidakkah pernah melihat bagaimana seorang buruh tani yang bekerja siang malam kepanasan dan kehujanan, tiba-tiba di rumah ditangisi anak yang kelaparan??? Anak tiada lagi mendapat pendidikan ataupun pelayanan kesehatan karena tak ada uang.
Ada juga yang terus, seolah-olah mencari kesalahan para pengendara di Jalan Raya. Denda dan uang, seolah menjadi gaji tambahan. Akhirnya timbul pernyataan, Makanya perutnya njembleng-njembleng toh???
Memang semua dipilih dari rakyat. Rakyat pun melihat bagaimana kesederhanaan dan janji dulu yang pernah dilontarkan. Tapi sampai sekarang apa yang sudah didapatkan??? Seolah hanya artis saat menjelang pemilihan, dan hilang sesudahnya. Inilah setan bertopeng di dunia sekarang??? Ketu dan kopyah menjadi hal yg dipakai saat kampanye dan foto. Padahal bukanlah fisik yang menentukan perbuatan. Tapi dari hati, karena disitulah ada Iman.
Ada yang berani hutang besar-besaran untuk menyogok masyarakat menengah kebawah. Tidak jarang masyarakat menengah ke atas pun juga antri untuk mendapatkan uang itu. Bagaimana tidak menerima, orang anak-anaknya pada menangi karena kelaparan, tidak masuk sekolah krn tidak ada bayaran? Butuh obat untuk penyakit dan menjaga kesehatan??? Lalu dimana peran UU dan pemerintah, yang katanya menyejahterakan rakyat? Tapi sudahkah itu diganti menyejahterakan para pejabat, wakil rakyat dan golongan para konglomerat???
Memang kuakui, masih ada 1 atau 2 orang yang masih baik. Menjaga idealisme dan agama di dalamnya. Tetapi orang-orang baik ini, tidak pernah terekspose ke luar, sehingga ketika ada pemilihan. Para partai politik pun saling berebut artis siapa yang dimajukan. Partai bukan lagi melahirkan tokoh, tapi malah mencari tokoh dan suka menokohkan.
Ada yang begitu besarnya media massa untuk mengarahkan masyarakat bahwa islam itu teroris. Sedikit ada dandanan yang berbeda sudah dijauhi dan dikucilkan. Apalagi sudah ada lembaga, yang baru-baru ini baru terbongkar kelakuannya. Membunuh, menyiksa bahkan tak segan untuk menghancurkan. Seolah ini sudah menjadi isu global. Berbagai perbedaan pun dimunculkan. Berbagai aliran dan kepercayaan saling merasa paling benar. Permusuhan dan perang seolah menjadi jalan. Dimanakah kerukunan dan perdamaian yang dulu Nabi dengung-dengungkan???
Ketika ada yang mengkritik dan coba meluruskan seolah langsung dimatikan. Ada yang medianya di blokir. Ada yang langsung ditangkap dan ditutup. Ada juga yang langsung dikucilkan.
Begitulah, masyarakat disibukkan dan disuguhkan hal-hal untuk pemenuhan kebutuhan dirinya sendiri. Dari permainan, media sosial, teknologi, pangan, sandang dan lainnya. Akhirnya hilang jiwa sosial dan sahajanya. Yang ada hanyalah pemenuhan diri sendiri tanpa peduli akan keadaan sekitar.
Inikah keburukan yang telah direncankan ratusan hingga ribuan tahun sebelumnya??? Ataukah ini karena kebaikan dan orang-orang baik sudah pada tidak peduli untuk menegakkan kebenaran??? Inikah makna hadist jumlah kita banyak tapi hanya seperti buih di lautan yang mudah terombang-ambing???Apakah ini akibat karena manusia sudah cinta dunia berlebihan dan takut mati??? Tapi masih percaya sampai sekarang, "Cahaya pasti mengalahkan Kegelapan. Kebenaran itu pasti akan datang."
Mari yang masih peduli. Jangan mudah terprovokasi. Mari tetap jaga idealisme. Semoga bisa tetap berjuang. Tetap bersabar. Tetap istioqomah. Tetap menjaga konsolidasi dan keikhlasan hati. Besar harapan, semoga kedepan lahir pemimpin-pemimpin yang membawa perubahan. Membaikkan apa yang sudah baik. Membenarkan apa yang sudah sepantasnya benar. Hingga hilanglah apa itu kegelapan dan keburukan. Datangkanlah yang Haq, maka yang Batil dengan sendirinya akan hilang sendiri.
Walau hanya bersua lewat tulisan. Semoga engkau mampu merasakan apa yang juga aku rasakan. Mulai tergugah pikiran, untuk kembali melakukan kebaikan dan menebar kebermanfaatan. Khoirunnas 'anfa'uhum linnass. Dan mari sekali lagi, untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Semoga benarlah bahwa tiada waktu istirahat di dunia, karena istirahat kita adalah di surga sana.
#Refleksi_Muhasabah_Diri
#Harapan_Penggugah_Perasaan
#Harapan_Kebaikan_diMasaDepan