Hal yang Ingin Kuwariskan
“Sunguh setiap umat pasti mempunyai ajal
(batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau
percepatan sesaatpun”
(QS. Al-A’raf: 34)
Banyak orang berkata,
buat apa nulis. Apa manfaatnya, malah menghabiskan waktu saja. Banyak pula yang
menyindir tak suka. Mereka yang menulis, pastilah tidak punya kegiatan yang
begitu besar dan manfaat, ya hanya duduk, diam, dan tak jarang keluar melihat
keindahan.
Itulah sedikit anggapan
yang telah keliru. Sehebat apapun anda, sekaya apapun anda, setinggi apapun
jabatan anda, dan sebesar apapun kontribusi anda, ketika tidak menulis dan
tidak ada yang dituliskan maka kau akan termakan oleh zaman dan tidak akan
dikenang sepanjang zaman. Oleh karenanya jika membaca adalah membuka peradaban
dunia, maka menulis samadengan memahat peradaban dunia.
Jujur mulai suka menulis,
mulai menggeluti apa yang ditulis barulah kemarin saat semester 6 atau
semester 7. Semakin kesini, semakin kumerasakan manfaat dan faedahnya. Dari
urusan finansial, sosial, popularitas, idealisme hingga bicara mengenai suatu
warisan. Tiada yang tahu umur seseorang, maka tiada pula yang tahu kapan
seseorang akan meninggal dan menghadap Tuhannya. Ya, usia tidak memandang tua
atau muda, miskin atau kaya karena semua telah ditentukan takdirnya.
Ya, alhamdulillah kemarin
sudah menyelesaikan dua naskah buku. Naskah yang pertama telah masuk ketahap
editing dan naskah kedua baru direview oleh penerbit. Tak tahu kapan usiaku,
maka ingin ku tinggalkan sesuatu untuk mengenangku. Entah, untuk anak cucu
keturunanku, keluargaku, istriku, teman-temanku atau semua orang yang
mengenalku bahkan yang belum mengenalku.
Mulai ku tulis di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dan lainnnya. Baru kusadari pula, bahwa banyak tulisanku, eh ternyata sudah hilang dan seolah dihapuskan yang dulu-dulu maka ku mulai menulis juga di Blogku.
Mulai ku tulis di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dan lainnnya. Baru kusadari pula, bahwa banyak tulisanku, eh ternyata sudah hilang dan seolah dihapuskan yang dulu-dulu maka ku mulai menulis juga di Blogku.
Ya, walau belum bisa
terasakan, namun semoga bisa memberikan jalan, membuka pikiran dan wawasan,
menambah kebahagiaan dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Semoga ini menjadi
warisan yang begitu membanggakan, hingga di akhirat kelak, aku pun kaget dengan
balasan amalku,
“Tuhan, bukankah amalanku tidaklah sebanyak ini?”.
Lalu Tuhan pun menjawab, “Memang benar, tapi ribuan orang telah tergerakkan melakukan ribuan kebaikan, ribuan amalan Sunnah dan menjauh dari keburukan karena tulisan dari jemarimu, maka pantaslah pula kau mendapatkannya”.
Itulah aksara, semoga tetap ada ketika ku tiada. Semoga tetap mengalir pahala melaluinya dan terhapuskan dan meringankan dosa dan kesalahan yang telah dilakukan hingga Tuhan pun mengampunkan dan tersenyum kepadaku kelak di Yaumul Mizan.
“Tuhan, bukankah amalanku tidaklah sebanyak ini?”.
Lalu Tuhan pun menjawab, “Memang benar, tapi ribuan orang telah tergerakkan melakukan ribuan kebaikan, ribuan amalan Sunnah dan menjauh dari keburukan karena tulisan dari jemarimu, maka pantaslah pula kau mendapatkannya”.
Itulah aksara, semoga tetap ada ketika ku tiada. Semoga tetap mengalir pahala melaluinya dan terhapuskan dan meringankan dosa dan kesalahan yang telah dilakukan hingga Tuhan pun mengampunkan dan tersenyum kepadaku kelak di Yaumul Mizan.