Perbedaan Domain dan Hosting serta Cara Kerjanya
Saat ingin membuat sebuah website, tentunya Anda pernah mendengar istilah domain dan hosting.
Namun, Anda mungkin masih bingung: Apa itu domain dan hosting? Apa perbedaannya dan bagaimana cara kerja keduanya?
Singkatnya, perbedaan domain dan hosting terletak pada fungsinya. Domain adalah alamat dari website, sedangkan hosting adalah lahan di mana websitenya dibangun. Jadi, jika Anda sedang ingin membangun website, tentu Anda butuh keduanya.
Nah, membahas lebih detail tentang perbedaan hosting dan domain, yuk kenali lebih dalam tentang apa itu domain dan hosting di bawah ini!
Pengertian dan Jenis-jenis Hosting
Hosting atau web hosting adalah server tempat di mana semua file website Anda disimpan serta dapat diakses dan dikelola melalui internet. Mulai dari file gambar, video, script, dll.
Kalau diibaratkan rumah, Anda seperti menyewa sebuah hunian yang bisa menyimpan semua perabot Anda.
Nah, server hosting itu tidak berdiri sendiri. Server tersebut dikelola dan disimpan dalam data center. Hal itu supaya server hosting aman dan dapat bekerja secara optimal.
Untuk memberikan pelayanan maksimal, gunakan provider yang menggunakan data center berstandar Tier 4 dengan tingkat availability 99,9999%.
Artinya, kemungkinan terjadinya gangguan server sangat kecil. Itu mengapa, keamanan data user sangat terjamin.
Jenis hunian yang disewakan di luar sana pasti beragam ya, sama seperti hosting.
Jenis layanan hosting yang disewakan juga bermacam-macam dan Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan. Harga yang ditawarkan pun mengikuti fasilitas yang diberikan.
Sebagai contoh, berikut beberapa jenis hosting:
1. Shared Hosting
Shared webhosting murah adalah layanan hosting dimana sebuah server digunakan bersama-sama oleh banyak pengguna sekaligus.
Sebagai contoh, bayangkan jika Anda menyewa satu unit kos atau kamar di dalam satu rumah bersama. Anda akan berbagi fasilitas yang sama dengan penghuni unit lainnya. Misalnya, kamar mandi, dapur, dll.
Sama halnya dengan shared hosting, file website Anda akan ditempatkan bersama-sama dengan user lain. Serta akan berbagi fasilitas yang sama seperti, kecepatan, disk space, dll.
Kelebihan Shared Hosting:
- Harga ekonomis, tersedia dalam beberapa pilihan paket;
- Pengelolaan server dilakukan oleh penyedia layanan hosting;
- Support 24 jam;
- Fasilitas terbilang lengkap, mulai dari disk space, unlimited bandwidth, database, SSL, hingga gratis domain;
- Dapat menampung traffic belasan hingga ratusan ribu pengunjung per bulan.
Kekurangan Shared Hosting:
- Karena digunakan bersama-sama, jika ada salah satu user yang menggunakan fasilitas berlebihan dan menyebabkan overload, maka user lain dapat ikut merasakan dampaknya;
- Akses server sangat terbatas, user hanya dapat mengelola filenya sendiri;
- Adanya limit penyimpanan file dan fasilitas server, jadi performa server tetap optimal.
2. VPS
VPS atau Virtual Private Server adalah server pribadi yang keseluruhan resource-nya hanya digunakan oleh satu user saja.
Karena private, maka server Anda tidak tidak akan terpengaruh oleh pengguna lain.
Maka, Anda memiliki kebebasan untuk konfigurasi dan setting pada resource Anda. Namun, Anda memerlukan skill teknis untuk proses ini.
Dalam satu server fisik dibagi menjadi beberapa resource yang berbeda. Dan pembagian server ini menggunakan software, itu kenapa disebut virtual.
Ya anggap saja seperti komplek perumahan dan Anda menempati salah satu rumah. Anda bebas mengatur dan melakukan apapun di rumah Anda sendiri.
Namun, karena masih berada dalam satu komplek yang sama, maka sumber daya utamanya masih berbagi. Misalnya, listrik, air, dll. Jika mati listrik, ya satu komplek akan merasakannya.
Sama seperti cloud VPS yang jika servernya mengalami down, maka user VPS di server tersebut juga akan merasakannya.
Kelebihan VPS:
- Lebih terjangkau dibanding Dedicated Server;
- Bebas kustomisasi server VPS;
- Memiliki alamat IP dedicated;
- Full root access;
- Pilihan OS dan control panel beragam;
- Dapat mengelola banyak akun hosting;
- Bersifat scalable, dapat menurunkan atau menaikkan resource tanpa harus mengalami downtime;
- Monitoring dan Backup rutin VPS.
Kekurangan VPS:
- Biaya lebih tinggi dari Shared Hosting;
- Instal control panel sendiri;
- Memerlukan pengetahuan dasar tentang server dan sistem operasi.
3. Cloud Hosting
Cloud web Hosting adalah hosting dengan dedicated resource seperti VPS, tapi dengan kemudahan seperti Shared Hosting.
Caranya, dengan menyebarkan beban ke beberapa server sekaligus. Sehingga jika satu server mati, masih memiliki back-up server lain.
Tujuannya, untuk menyeimbangkan beban (load) dan memaksimalkan jam kerja server (uptime).
Bedanya, Cloud Hosting dilengkapi dengan bantuan teknis dari pengelola hosting (full managed).
Selain itu, pengaturan dan konfigurasi dapat dilakukan di control panel hosting, sehingga tidak memerlukan pengetahuan teknis.
Ibaratnya, Anda membuka warung atau restoran cabang. Dimana semua konsumen tidak fokus berada di satu tempat. Sehingga dapat menghindari antrian yang panjang jika pengunjung membludak.
Kelebihan Cloud Hosting:
- Bebas konfigurasi atau kontrol penuh untuk meningkatkan spesifikasi sendiri;
- Resource yang besar;
- Performa tinggi dan aman;
- Dapat menampung traffic yang sangat tinggi tanpa membuat website down;
- Metode pembagian backup resource, jika salah satu server overload maka beban akan dibagi ke server lain;
- Full managed, konfigurasi dan pengelolaan server dibantu oleh pengelola hosting;
- Tanpa perlu pengetahuan teknis terlalu dalam.
Kekurangan Cloud Hosting:
- Biaya lebih tinggi dari VPS dan Shared Hosting.
Jenis Domain dan Pengertiannya
Pengertian domain adalah alamat yang berfungsi mengantarkan pengunjung ke website yang diinginkan.
Awalnya, domain berbentuk kombinasi angka dan huruf yang sangat rumit yang menunjukkan alamat server hosting tempat file website disimpan. Sulit sekali diingat oleh pengguna internet.
Dari sana, terciptalah sistem penamaan untuk domain, fungsinya agar memudahkan siapapun untuk mengakses sebuah website.
Jadi, browser dapat mengenali lokasi file website dari nama domainnya. Sama seperti alamat pada hunian yang Anda sewa atau server hosting.
Tidak hanya itu, dengan berbekal domain, kita juga bisa tahu informasi tentang pemiliknya. Mulai dari nama, alamat fisik, email, dan lain-lain. Nah, WHOIS adalah daftar informasi pribadi tersebut. Anda bisa cek domain whois untuk mengetahui informasi pemilik domain.
Nah, domain sendiri dibagi dalam tiga jenis, yaitu;
1. Top Level Domain
Top Level Domain adalah ekstensi di belakang nama website, misalnya .com, .id, .co.id, .gov, dll. Pemilihan ekstensi ini harus diperhatikan karena Anda dapat memilih yang paling sesuai dengan tujuan website.
TLD ini juga dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- ccTLD atau Country Code Top Level Domains. Biasanya membawa identitas negara, seperti .id, .sg, .au, dll.
- gTLD atau Generic Top Level Domains. Ekstensi yang paling umum dipakai di dunia, misalnya .com, .org, .edu, dll.
- Premium TLD. Ekstensi yang menggambarkan website lebih spesifik, contohnya .site, .travel, .doctor, dll.
Misalnya, jika Anda ingin membuat toko online maka lebih cocok menggunakan .com atau website sekolah dengan .sch.id, dll.
Tujuannya, agar website terlihat lebih fleksibel dan Google mengetahui jenis website Anda.
Faktanya, ada ratusan ekstensi domain di dunia ini. Tiap jenis ekstensi domain memiliki harga yang berbeda-beda.
2. Second Level Domain
Nama domain yang diapit oleh Third Level Domain dan Top Level Domain. Misalnya www.niagahoster.co.id, maka SLD-nya adalah niagahoster.
SLD juga bisa berfungsi sebagai nama domain yang Anda daftarkan. Bisa berupa nama merek atau nama perusahaan Anda.
Namun, Anda tidak boleh sembarangan dalam memilih SLD. Karena nantinya SLD inilah yang akan diingat oleh pengunjung website Anda.
3. Third Level Domain
Letaknya berada di paling depan, biasanya jika sebuah domain memiliki subdomain. Fungsinya, untuk membagi halaman website sesuai tujuannya, seperti blog, order, course, dll.
Misalnya, course.niagahoster.co.id, maka third level domain atau subdomainnya adalah course, yang berada dalam domain niagahoster.
Cara Kerja dan Perbedaan Domain Hosting
Sudah mengetahui apa itu domain dan hosting? Mereka adalah dua hal yang berbeda. Cara kerja keduanya pun saling melengkapi.
Domain sebagai alamat yang menuju suatu rumah dan rumah itu adalah hosting. Anda tentu tidak bisa mengunjungi sebuah rumah tanpa adanya alamat.
Sama seperti website yang tidak dapat diakses tanpa mengetahui nama domainnya.
Cara kerja domain dan hosting dapat dirangkum dalam tahapan berikut:
1. File website disimpan di server hosting;
2. Pengunjung mengetikkan nama domain di browser;
3. Browser akan meminta server untuk mengirim file website ke browser;
4. Server mengirimkan file website di browser;
5. Pengunjung dapat mengakses website.
Pilih Hosting dan Domain Anda Sekarang!
Kita sudah mempelajari apa itu domain dan hosting, bagaimana cara kerjanya, apa saja jenisnya dan berapa harganya.
Walau keduanya seringkali sulit dibedakan, tapi nampaknya sekarang Anda sudah tahu apa perbedaan hosting dan domain. Keduanya saling berhubungan dan berfungsi untuk membangun website Anda.
Sampai disini sudah paham mengenai apa itu domain dan hosting? Jika sudah, Anda bisa membuat website Anda sendiri sesuai dengan keinginan Anda.