IP #325 "Hidup adalah Pelayanan, Perbedaan Ashabussyimal dengan Ashabul Yamin".
Pada hakikatnya, "Hidup adalah Pelayanan". Mengapa hidup adalah pelayanan ? Tahukah kamu, "Pelayanan yang tertinggi yaitu ketika beribadah kepada Allah Swt."
Namun, ketika pelayanan kita karena manusia. Pastilah kita akan sering kecewa.
Tak perlu jauh-jauh. Ketika pemberianmu tidak pernah dihargai, pastilah ada grundel/rasa yang gimana dalam hati.
Ketika kau berusaha mengikhlaskan dalam hati, pasti cobaannya bahkan semakin tinggi. Kau dikatakan tak peduli, tak punya hati. Padahal kau hanya berusaha, agar apa yang kau berikan tertupi.
Dan masih banyak lainnya. .
Kau tahu, setiap orang ada tingkatnya. Ada maqomnya. Namun, kau tahu. Apa yang lebih cepat membuat seseorang lebih cepat naik derajatnya. Lebih tinggi maqomnya.
Itulah pelayanan. Bukan pelayanan terhadap diri sendiri, tapi pelayanan terhadap sesama. Bukan "Ashabussyimal" tapi menjadi "Ashabul yamin".
Apa itu 'Ashabussyimal ? 'Ashabussyimal adalah ketika kau melakukan segala sesuatu, ujung-ujungnya adalah untuk melayani nafsumu, atau melayani dirimu. Seolah membantu, tapi biar di puji. Seolah memberi, tapi tak ada ikhlas dalam hati. Dan masih banyak lainya. Intinya, dia menjadi pelayan bagi dan untuk dirinya sendiri.
Sedangkan apa itu 'Ashabul yamin ? 'Ashabul yamin yaitu berbanding terbaik dengan 'Ashabussyimal. Kalau 'Ashabul yamin yaitu semua yang dilakukan adalah pelayanan untuk orang lain. Pelayanan yang laksana seperti cahaya, menerangi ke dalam ruang-ruang kegelapan dan pelayanan yang memberi tanpa rasa ingin kembali.