IBX5A4B886D911B8 IP #307 "Kemana Anak-Anak Itu?" - My Life Journey - Sunali Agus

My Life Journey - Sunali Agus

IP #307 "Kemana Anak-Anak Itu?"

Tiba-tiba ingin sedikit menulis mengenai kondisi negeri ini, saat ini.

Entahlah, buat apa ada 'reformasi', jika ingin disamakan seperti dulu lagi, saat zaman orde baru.

Teringat kata Gus Mus (KH. Musthofa Bisri), "Mending dulu zaman orde baru, Soehartonya cuma satu. Sekarang ini, semuanya menjadi seperti Soeharto."

Pemerintahan saat ini pun, hampir sama dengan gaya pemerintahan salah satu Ketua Umum Partai pengusung Presiden saat ini, yang dulu pernah menjadi Presiden. 


Semua aset negara, yang bisa dijual dan dimaterikan. Maka segera dilakukan, seolah tanpa pemikiran jangka panjang. Yang penting, untung saat ini. Sudah Tahulah teman-teman, tak perlu disebutkan.
Belum lagi kebijakan, dan hal-hal lainnya.





Teringat pula, salah satu perkataan Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) bahwa, "Terserah ada tidaknya Negara. Bah-bahno. Wong ada tidaknya Negara, gak ada pengaruhnya. Malah menyulitkan dan menyusahkan. Seperti banyak dan mahalnya pajak, ribet dalam pengurusan sesuatu, dll."

Diujungnya, beliau mengatakan, "Ketika kau diberikan 2 pilihan. Mana yang kau pilih, Negaramu rusak dan hancur atau Keluargamu yang rusak?".

Seketika Jama'ah Ma'iyah terdiam, lalu beliau menjelaskan, "Lebih baik Negara yang hancur. Asalkan keluargamu baik-baik saja. Bukankah itu yang lebih diperintahkan dalam Al-Qur'an?"

"Quu anfusakum wa ahliikum naaraan. Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." [QS. At-Tahrim (66) : 6]

Bagaimana Teman??? Sudah kamu hanya oleh media saat ini ? Semoga kaupun tidak hanyut dan Jangan sampai tertipu oleh apa saja yang telah ditampilkan di media. Karena semua media sekarang, hanya menampilkan mereka yang punya uang dan mampu membeli media tersebut.

Seolah sudah tak ada lagi, nilai-nilai kejujuran, dan kebijaksanaan yang ditampilkan. Semoga kau tetap bisa seimbang, antara pikiran dan hatimu. Semoga kau, aku, dan kita semua tak semakin keliru.

Selain itu, tak usah mengandalkan orang-orang itu, apalagi yang tiba-tiba wajahnya muncul di banner-banner, spanduk dan lainnya. Karena mereka semua memang tak bisa diandalkan.

Tapi, cukup andalkan Allah dan Muhammad Rasulullah untuk merubah semua ini.

Diakhir perkataanya, Emha Ainun Nadjib menutup dengan, "Tapi saya tetap yakin dan optimis kepada kalian para pemuda untuk Indonesia 10, 20, hingga beberapa tahun di masa yang akan datang."

*:Tahun Politik, Pilkada hingga Pilpres
Blogger
Disqus

No comments

Contact form

Name

Email *

Message *