Rahasia Besar Dasar Beribadah dan Ma'rifat kepada Allah - Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Rahasia Besar Dasar Beribadah dan Ma'rifat kepada Allah - Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Dasar setiap manusia beribadah kepada Allah adalah karena cinta. Oleh karenanya, pula ia ibadah bukan hanya takut kepada neraka atau mengharap pahala hingga surga. Tapi ia melakukan semata-mata, karena cinta. Akibatnya, Allah pun juga mencintainya hingga ia pun dimasukkan surga dan dibebaskan dari siksa api neraka.
Terus menerus, manusia harus memanajemen hati dan akalnya, agar tak menuruti nafsunya. Terus menerus pula, manusia harus meridhai apa yang terjadi dan menimpa dirinya hingga akhirnya Allah pun ridha kepadanya.
"Andaikan air dari seluruh lautan dipakai untuk menjadi tinta, untuk menuliskan ilmu-ilmu Allah. Maka akan kering itu lautan. Meskipun dituangi lagi, air lagi, maka akan tetap kering itu lautan untuk menuliskan ilmu Allah."
Hal inilah sedikit gambaran, bahwa ketika kita ingin beribadah kepada Allah, dan ingin mengejar Allah. Maka jangan menggunakan logika, pemahaman, dan ilmu lainnya. Tapi kejarlah dengan cinta. Karena Dia menciptakan kita itupun asal-usulnya cinta.
"Kalau mereka memang cinta kepada-Ku ya Muhammad, maka suruh mereka mengikuti kamu, karena hanya kamulah yang tahu jalannya untuk menuju Aku."
Barangsiapa yang ingin bertatapan wajah dengan-Ku, barangsiapa yang benar-benar mencintai-Ku, kata Allah. Muhammad suruh ikut kamu, karena kamu yang tahu jalannya.
Selain itu, sebagai pedoman atau metode lagi lainnya yaitu menjadikan ibadah yang utama (urusan akhirat menjadi nomer satu), tapi jangan sampai melupakan dunia. Jadi urusan dunia, hanyalah sampingan.
"Dalam perjalananmu mencari ujung dari pengembaraan yaitu al-akhirat, yang disitu ada Allah. Kamu jangan sampai lupa mencari nafkah. Jangan sampai lupa urusan duniamu."
Akhirnya, apapun yang terjadi Tuhan adalah faktor utama dalam hidup kita. Subyek utama dalam hidup kita. Jadi, kalau Anda di pasar, di warung, di kantor, maka Allah disampingmu. Maka engkau menyebut "Ilaihi".
Jika Anda mulai sholat, maka Allah ada di depanmu. Maka anda menyebut "Iyyakana' budu waiyyaka nasta'iin".
Nanti akan ada suatu peristiwa rohaniah dimana Allah bersemayam di dalam kesadaranmu. Dan jika ini diteruskan akan menjadi thoriqot "La ilaha Illallah, La ilaha illa anta, La ilaha illa ana".
Jadi Allah, dalam tanda petik sebagai pihak ketiga, pihak kedua, dan pihak pertama.
Oleh karena itu, itu perlu latihan. Supaya kita ketika mengurusi kehidupan, baik di pasar, di kantor, di tempat kerja, dan lain sebagainya. Allah tetap menjadi faktor utama dalam kehidupan kita.
Selengkapnya, bisa lihat video di link berikut :
atau biar muda bisa langsung lihat disini :
Jangan lupa, like, komen, and share. Dan bila ada waktu bisa subcribe channel youtube saya di link bit.ly/youtubesunaliagus