IP #262 "Ingin Kupeluk dan Kuhibur Hatimu."
pada Friday, 2 June 2017
Beberapa hari terakhir, hati ini selalu merasa ingin menangis. Berbagai macam mulai tampak di penglihatan. Ada yang mengayuh sepedahnya dan menjual dagangannya. Ada yang menggendong anaknya, sambil meminta belas kasih dari orang yang ditemuinya. Ada yang berkeringat deras, dan terguyur hujan diatas becaknya atau yang menunggui dagangannya.
.
Tidur tak pasti, makan pun harus sabar menanti. Mau tidak mau, penyakit pun harus dinikmati. Dan beberapa hal lainnya yang seolah selalu menyayat hati.
.
Maka dengan penuh rasa, ingin kupeluk hatimu yang telah kehilangan asa. Ingin kupijat pundakmu, sekedar penghilang sejenak lelahmu. Ingin kupeluk dirimu dan kuhibur hatimu, hingga terpancar senyum tawa ikhlas dari bibirmu.
.
Berbanggalah dirimu, karena ternyata aku melihat Tuhan ditengah-tengah kesabaranmu. Berbahagialah kamu, karena aku melihat Tuhan erat memelukmu, dalam keikhlasanmu. Dan tenanglah engkau, karena aku mendengar Tuhan berjanji akan memberikan yang terbaik dalam membalasmu hingan anak cucu keturunanmu.
.
Sekali lagi, izinkanlah diriku memelukmu dengan mesra, memijatmu sambil bercanda tawa, dan mendoakanmu selalu hingga tumbuhlah rasa cinta.
.
*: Foto diambil ketika bagi-bagi takjil ke tukang becak, orang-orang pinggiran, anak jalanan, dll
.
Tidur tak pasti, makan pun harus sabar menanti. Mau tidak mau, penyakit pun harus dinikmati. Dan beberapa hal lainnya yang seolah selalu menyayat hati.
.
Maka dengan penuh rasa, ingin kupeluk hatimu yang telah kehilangan asa. Ingin kupijat pundakmu, sekedar penghilang sejenak lelahmu. Ingin kupeluk dirimu dan kuhibur hatimu, hingga terpancar senyum tawa ikhlas dari bibirmu.
.
Berbanggalah dirimu, karena ternyata aku melihat Tuhan ditengah-tengah kesabaranmu. Berbahagialah kamu, karena aku melihat Tuhan erat memelukmu, dalam keikhlasanmu. Dan tenanglah engkau, karena aku mendengar Tuhan berjanji akan memberikan yang terbaik dalam membalasmu hingan anak cucu keturunanmu.
.
Sekali lagi, izinkanlah diriku memelukmu dengan mesra, memijatmu sambil bercanda tawa, dan mendoakanmu selalu hingga tumbuhlah rasa cinta.
.
