IP #193 "Waktu Itu."
Senja selalu saja berkata-kata. Keindahan laut dan kesejukan biota didalamnya pun turut membungkusnya.
Selain jago di lab, sudah sepantasnya pun kita ahli di lapangan. Seolah-olah kita paham secara teori, namun bagaimana jika kondisi tidak ideal seperti teori. Maka pengalaman itulah yang diperlukan. Begitulah, "Pengalaman adalah sebaik-baik guru dalam kehidupan."
Oleh karena itu, seorang bijak pernah berpesan bahwa, perbanyaklah pengalaman dan serap semua ilmu ketika berumur 20-40 tahun, namun harus mendalam ketika berumur 40-50 tahun sehingga usia 50 tahun keatas bisa menikmati hasilnya. Kalau dalam bahasa jawa dikatakan, "Ngunduh uwohing pekerti."
Selang ketika berjalan, ada beberapa teman yang bertanya, "Sun, apa yang dikorbankan? Sudah korban berapa perasaan."
Mereka berkata tadi, karena kebetulan waktu itu baju yang dipakai yaitu baju panitia korban dari UKMKI UNAIR.
Gemuruh ombak, terpaan angin seolah menyadarkanku, bahwa "Jadikan hati laksana lautan atau samudra, agar engkau tak mudah bersedih dan berlara hati ketika begitu banyak masalah yang seolah menyakiti."
*: Waktu Penelitian di Pantai Kenjeran Surabaya