IP #181 "Lagi-Lagi Hanya Bisa Mesem Untuk Kedua Kalinya."
Tin-tin itulah yang terdengar siang tadi. Beragam kemancetan seolah menjadi hal yang wajib di Kota Metropolitan, Surabaya salah satunya.
Disamping itu, seoah selalu ada pemandangan menarik, salah satunya Operasi dari Polisi. Entahlah apa benar-benar operasi atau hanya pura-pura operasi.
Terlihat agak sedih dan merasa gimana, ketika ada saja yang ketilang. Apalagi ibu-ibu, bahkan ada yang hamil juga turut ketilang. Katanya mudah, untuk menegakkan hukum. Tentunya dengan beragam dalih alasan, Menerobos lampu merahlah, salah jalurlah, atau hal-hal yang lainnya.
Sempat berpikir dan terlintas dalam hati, semisal saya diijinkan betul nanti jadi Bupati Tuban. Maka hal-hal inilah yang pasti akan saya sidang. Karena menurutku, hakikat sebenarnya adanya hukum adalah bukan untuk mudah menyalahkan dan mencari-cari kesalahan. Tapi untuk menegakkan rasa kemanusiaan.
Hmm, ditengah perjalanan seolah Allah ingin membuat diri ini agak tersenyum kembali. Salah satunya, ketika berhenti sebentar untuk mencari pengganjal perut walaupun itu hanya gorengan.
"Mau beli apa mas?"
"Ini bu, mau beli gorengan yang manis-manis."
"Gak ada mas, kalau gorengan yang manis-manis. Yang ada tuh, penjualnya yang manis."
Mesem, seolah kembali menjadi respon diri ini. Setelah dulu saat belanja, tiba-tiba juga ditanya, "Lah kok belanja sendiri mas, istrinya lagi hamil toh?" Sontak pedagang dan pembeli pun turut tertawa mendengarnya.
