IP #133 "Yakin, Gak Salah Pilih Jurusan."
Terlihatlah begitu senang anak desa tersebut mengenai hitung-hitungan hingga analisis suatu bilangan. Dari sejak SD hingga SMA. Ketika mampu memecahkan dan menemukan jawaban dari soal yang sulit, maka bahagianya pun tiada terkira. Tertawa, dan tiba-tiba ada rasa senang dan puas setelah menyelesaikannya. Walaupun sebelumnya harus bingung dan berusaha gak karuan.
Menjelang kelulusan, sebenarnya tiada minat sedikit pun ingin kuliah. Yangada hanya ingin kerja dan membantu keluarga. Tapi itulah jalannya, ternyata semua seolah telah tergariskan begitu saja.
Namanya anak desa, tak tahu apa saja jurusan dalam perkuliahan. Sehingga yang diandalkan hanya materi dari sosialisasi dari alumni. Jujur, warnet kala itu (tahun 2012) di desanya masih sangat jarang, sehingga ketika ada keinginan browsing, maka menjadi hilang begitu saja.
Karena info yang dia tangkap tidak sempurna, dipilihlah jurusan yang sesuai dari teman-temannya (istilahnya hanya ikut-ikutan).
Karena biologi katanya gradenya lebih tinggi daripada MTK maka dipilihlah menjadi pilihan pertama. Selain itu pula, dia menganggap dari semua pilihannya (4 jurusan dari 2 universitas) semua yang menentukan adalah dirinya. Tapi ternyata, itu salah total dan dia baru menyadari setelah ada pengumuman. Bahwa jika sudah diterima di salah satu pilihan maka pilihan yang lain pun otomatis gugur dengan sendirinya.
Perasaan kecewa, senang bercampur didalamnya.
Pelan tapi pasti, ternyata anak desa itu pun mulai menyukai jurusan itu. Walau diawal-awal terasa begitu sulit, karena yang dari metode analisis menjadi menghafal begitu banyak nama-nama latin, dll.
Inikah makna, "Jika kau ingin mencintai sesuatu, maka kau harus masuk, bersamanya dan mengenal lebih dirinya. Termasuk dalam jurusan."
Ditengah-tengah redupnya semangat, ada sahabat yang menasehati. "Sun, ketika kau berada dalam kegelapan, maka tiada guna kau menyalahkan. Tapi nyalakanlah lilin penerangan hingga kau selamat menuju jalan keluar."
Akhirnya kusadari pula, bahwa memang penting tempat dimana kita berada. Tetapi, yang lebih dari itu semua adalah kesungguhan hati."