IP #115 "Sketsa Perjalanan Kehidupan."
pada Tuesday, 24 May 2016
Musim terus bergantian. Kemarau dan hujan pun seolah saling berkejaran. Ada yang merasa perih di selimuti waktu. Jejak rindu menghampiri laksana debu.
Senja pun selalu menawarkan sepi. Hari-hari menjelma menjadi lantunan tembang-tembang sunyi.
Semakin malam semakin sunyi. Sang kabut seolah ingin segera mengirim redup. Langkah-langkah seolah semakin terdengar sayup-sayup. Letih melunta antara kenyataan dengan impian. Semua mengeras menjelma dan menyatu menjadi kegalauan akan kehidupan. Sesekali sesenggukan, tapi ternyata inilah yang malah menguatkan dan juga mendekatkan.
Apakah kau juga merasakan? Ternyata, benar bahwa hidup adalah perjalanan dan perjuangan.
Ada yang sedang terus mencari. Namun ada juga yang menyerah dan tak mau mencari. Dalam perjalanan, berbagai macam halangan bak duri selalu datang menghampiri.
Cacian, makian, gunjingan pun kerap mendatangi. Ada orang yang merasa diri paling benar dan semua salah kecuali dirinya. Ada pula yang merasa semua masuk neraka, dan hanya golongannya yang layak menghuni surga. Ada yang semua seolah bid'ah dan haram, namun merasa pendapatnya dan perbuatannya yang paling cocok dengan kehendak Tuhan.
Inilah rasa. Ada rasa cinta, ada juga benci. Memang ada pendapat bahwa, "Ketika cinta janganlah berlebihan karena bisa jadi ia menjadi lawanmu. Namun ketika benci jangan pula terlalu membesarkan, bisa jadi ia menjadi sahabat terdekatmu."
Sekali lagi, inilah perjalanan kawan. Ingat dasar dan tujuan perjalanan. Jangan sampai tak sadar, apalagi mudah dikendarai nafsu dan setan. Teuslah berjalan dan nikmati proses perjalanan itu semua. Karena pada dasarnya bukan hanya hasil, tapi proses itulah yang mengajarkan.