IP #55 "HAL YANG MULAI KURASAKAN (Anak Pembinaan di Pondok Pesantren, Asrama, dll)"
"Ketika kau berada dalam suatu tempat, ketika ia tidak semakin mendekatkan dengan Tuhan, tidak menambah suatu kebaikan maka lebih baik anda keluar" Itulah sedikit yang diucapkan oleh sang sahabat.
Pembinaan,...
Bukan hanya bicara siapa yang membina bukan pula siapa yang dibina,
sudah bukan saatnya salaing menyalahkan atau saling merasa paling benar.
Bukan hanya bicara siapa yang membina bukan pula siapa yang dibina,
sudah bukan saatnya salaing menyalahkan atau saling merasa paling benar.
Sudah sewajarnya sebagai pembina, minimal punya 3 hal yang harus diutamakan yaitu mampu menjadi seperti guru, orang tua atau sahabat. Peserta pembinaan pun harus mulai menyadari pula bahwa dalam pembinaan pasti tidak enak yang dirasakan.
Dalam pembinaan tak bisa disama ratakan, karena setiap orang punya karakter dan sifat yang berlainan. Ketika pembinaan hanya diprioritaskan untuk mengisi daftar kehadiran, event keformalan, bahkan hanya berisi kekerasan maka keterpaksaan itulah yang ditimbulkan. Tak ada nilai yang didapatkan apalagi menjadi sebuah kebutuhan.
Ya, memang ada orang yang perlu dikerasi baru mulai bergerak, namun ada pula yang ketika dikerasi malah mereka seolah menentang. Memang banyak yang bilang diluar sana kehidupan lebih keras, lebih menyakitkan namun tidak semua masalah hanya bisa diselesaikan oleh kekerasan tetapi terkadang juga butuh kebijaksanaan dan juga kelembutan.
Ingin segera kusampaikan, namun jarang didengarkan. Semoga melalui tulisan bisa menjadi jalan. Ya ketika keterpaksaan yang menjadi dasar melakukan maka setelah keluar maka kebebasan sebesa-bebasnya itulah yang dihasilkan. Maksiat mulai lagi dijalankan, Ibadah pun mulai bermalas-malasan bahkan mulai ditinggalkan. Laksana Kuda liar yang baru lepas dari kandangnya, semua yang dilarang dicoba dilakukan namun semua yang diperintah dengan senangnya pun mulai ditinggalkan.
Itulah kawan sedikit yang mulai aku rasakan dan takut terjadi di masa depan. Semoga semua menjadi perbaikan, bukan untuk membandingkan. Dengan kelembutan, tak jarang sering terpikatnya hati. Sering lebih terasa karena hikmah yang diajarkan. Mohon maaf bila ada kesalahan, semoga kedepan bisa mulai menyesuaikan, terus belajar menambah kebaikan, faedah yang selalu dapat dihadikan dan kebermanfaatan yang selalu ditebarkan.