Apa Itu Domain? Pengertian Domain dan Jenis-Jenisnya
Dalam penjelasan yang lebih teknis, domain adalah nama yang dipilih sebagai identitas server web atau komputer agar kita bisa lebih mudah mengingatnya. Fungsi domain hampir sama seperti aplikasi Kontak di HP yang menampilkan nama untuk setiap nomor telepon.
Tanpa nama ini, kita harus mengetikkan serangkaian angka yang disebut IP address di kolom alamat browser setiap kali akan mengunjungi sebuah website.
Mau tau lebih lanjut? Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan semuanya, termasuk pengertian domain, fungsi domain, jenis-jenisnya, serta cara daftar dan transfernya. Check it out!
Apa Itu Domain?
Domain adalah nama website yang diakhiri ekstensi (.com, .co.id, dll.) yang Anda ketikkan di kolom alamat browser untuk membuka website.
Pengertian Domain
Singkatnya, nama domain adalah alamat yang perlu Anda gunakan untuk membuka dan mengakses website. Nama domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama website dan ekstensi. Contohnya, Facebook.com memuat nama website (Facebook) dan ekstensi (.com).
Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN menentukan ekstensi yang tersedia dan memiliki database terpusat yang berisi informasi pengarahan nama domain.
Apa Fungsi Domain?
Setiap website sebenarnya diwakili oleh serangkaian angka (alamat IP) yang nantinya digunakan komputer untuk mengambil datanya dari server, karena sistem komputasi bekerja dengan memahami angka-angka.
Tentu saja akan sangat merepotkan bagi kita untuk mengingat setiap angka tersebut ketika akan mengakses website, apalagi rangkaian angka ini selalu berbeda untuk setiap situs. Oleh karena itu, nama ini pun tercipta.
Sebagai contoh, kami akan menggunakan nama domain hostinger.co.id. Anggap saja alamat IP kami adalah 100.90.80.70. Alamat IP ini mengarah ke sebuah server yang menyimpan data website.
Kemudian, komputer menggunakan angka tersebut untuk menuju server dan meminta data website, kemudian menyajikannya kepada Anda di browser. Coba bayangkan, sungguh pusing kalau Anda harus mengingat setiap alamat IP website yang ingin dikunjungi.
Cari nama domain juga susah-susah gampang, karena satu rangkaian nama dan ekstensi hanya bisa dimiliki oleh sebuah website. Nah, kalau Anda menggunakan provider seperti Hostinger, Anda bisa mencari nama domain, bahkan mendapatkan domain gratis kalau membeli paket web hosting selama setahun atau lebih. Yuk, coba cek paket web hosting kami!
Domain juga bisa memanfaatkan redirect atau pengalihan yang membantu Anda menentukan apakah pengunjung yang membuka situs Anda akan otomatis diarahkan ke situs lain. Cara ini sangat berguna untuk campaign dan microsite, atau untuk mengarahkan pengunjung ke halaman landing khusus di situs utama Anda.
Opsi pengalihan juga akan membantu menghindari kesalahan penulisan. Misalnya, ketika Anda salah mengetikkan URL Facebook dengan menulis www.fb.com, Anda akan tetap diarahkan ke www.facebook.com berkat opsi ini.
Berbagai Jenis Domain
Tidak semua nama mengikuti rumus dan aturan yang sama. Meskipun domain .com adalah yang paling populer, dengan penggunaan yang mencapai sekitar 46,5% dari seluruh website di dunia, masih ada lainnya yang bisa Anda pilih, seperti domain .online dan .store.
Berikut jenis domain yang paling banyak digunakan:
1. TLD: Top Level Domain
Seperti namanya, tipe ini merupakan top level (tingkat atas) dalam sistemnya di Internet. Tersedia ribuan TLD yang bisa Anda gunakan, dan yang paling populer antara lain adalah .com, .org, .net, dan .edu.
Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi bernama Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan bisa Anda lihat di sini. IANA mencatat bahwa daftar TLD juga menyertakan ccTLD dan gTLD, yang akan kami bahas setelah ini.
2. ccTLD: Country Code Top Level Domain
ccTLD hanya menggunakan dua huruf berdasarkan kode negara internasional, misalnya .us untuk United States dan .jp untuk Jepang. Biasanya pengguna ccTLD adalah perusahaan yang membuat situs khusus bagi wilayah-wilayah tertentu, dan bisa menunjukkan kepada pengunjung bahwa situs yang mereka kunjungi valid sesuai tujuan.
3. gTLD: Generic Top Level Domain
Pada dasarnya, gTLD adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD memiliki penggunaan tertentu, misalnya .edu untuk website institusi pendidikan (edukasi). Nah, Anda tidak harus memenuhi syarat tertentu untuk mendaftarkan gTLD, seperti .com yang tidak selalu untuk website komersial.
Contoh gTLD lainnya adalah .mil (militer), .gov (pemerintah), .org (lembaga nirlaba dan organisasi), dan .net yang awalnya dibuat untuk penyedia layanan internet (ISP), tapi sekarang bisa Anda gunakan di bidang apa saja.
Tipe Nama Lainnya
Sampai di sini, Anda sudah tahu apa itu domain, fungsi domain, dan beberapa tipenya. Selanjutnya kami akan memperkenalkan variasi nama lain yang bisa Anda gunakan:
Second Level Domain
Anda mungkin pernah melihat yang satu ini. Nama ini berada tepat setelah TLD. Tenang, kami tidak akan menggunakan penjelasan yang terlalu teknis karena akan lebih mudah jika menggunakan contoh, khususnya untuk yang berkaitan dengan kode negara.
Contoh untuk jenis ini adalah .co.uk yang digunakan oleh beberapa website perusahaan di Inggris. Atau, .gov.uk bagi institusi pemerintah Inggris, dan .ac.uk bagi institusi akademik dan universitas di negara kerajaan tersebut.
Subdomain
Dengan subdomain, para webmaster tidak harus membeli nama tambahan jika ingin menambahkan pembagian di situsnya. Mereka cukup membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu di server.
Subdomain bisa menjadi opsi terbaik utuk situs campaign dan tipe konten web lainnya yang sebaiknya terpisah dari halaman atau situs utama.
Sebagai contoh, Facebook menggunakan developers.facebook.com untuk menyediakan informasi tertentu kepada para developer web dan developer aplikasi yang ingin memanfaatkan API Facebook. Contoh lainnya adalah support.google.com.
Domain gratis
Ada juga nama gratis yang bisa Anda peroleh dari berbagai website builder seperti WordPress.com, Squarespace, Weebly, dan sebagainya.
Nama ini mirip dengan subdomain karena menggunakan nama website dalam domain pribadi Anda. Contohnya adalah businessbooks.wordpress.com atau businessbooks.squarespace.com, yang berarti nama tersebut berasal dari WordPress dan Squarespace.
Namun, tipe ini kurang cocok untuk jangka panjang bagi bisnis atau jika Anda ingin memiliki branding yang unik. Akan jauh lebih baik jika Anda memiliki nama sendiri.
Kesimpulan
Anda kini sudah mengetahui apa itu domain, fungsi domain, dan berbagai jenisnya. Selain itu, Anda juga sudah mempelajari cara transfer dan cara daftarnya.
Berikut rangkuman untuk membantu Anda mengingat:
1. Nama ini ibarat alamat suatu tempat.
2. Terdiri dari nama website (misalnya Hostinger) dan ekstensi (misalnya, .co.id).
3. Semua registrasinya dikelola oleh ICANN.
4. Domain berfungsi untuk mengarahkan pengunjung ke server yang tepat (saat mengakses website).
5. .com merupakan nama yang paling populer; 46,5% website di dunia menggunakannya.
6. ccTLDs menggunakan kode negara dan mengacu pada area geografis (misalnya, .cn atau .es).
7. gTLD merupakan ekstensi untuk tujuan spesifik (misalnya, .org untuk organisasi).
8. Setiap registrar menawarkan proses daftar domain yang berbeda-beda.
9. Anda bisa menggunakan fitur pencarian khusus untuk mengetahui ketersediaan nama yang Anda inginkan.
10. Bisa ditransfer dari satu provider ke provider lainnya.