PERMATA SURGA
PERMATA SURGA
“Sungguh ketika Tuhan ingin memuliakan hamba-Nya, maka dipahamkan ia dengan agamanya dan dijadikan nikmat beribadah dengan-Nya.”
(HR. Bukhori)
Begitu indah dan mulianya seorang manusia. Ketika maksiat merajalela. Korupsi jadi budaya. Pelecehan seksual jadi canda guraunya. Tuntunan jadi tontonan. Tontonan jadi tuntunan. Tetapi ia malah jadi pelita dan permata di kehidupannya.
Bersih hatinya. Suci jiwanya. Kkuat aqidahnya. Khusyuk ibadahnya. Cerdas dan terbuka pemikirannya. Luas ilmunya. Mulia akhlaknya. Teduh parasnya. Santun ucapannya.
Dzikir diamnya. Nasehat ucapannya. Pengabdian gerak-geriknya. Petuah bijak kalimatnya. Tak tinggi hati ketika dipuji. Tak rendah diri ketika dicaci.
Mereka laksana permata bangsa yang mencoba selalu berkilau ditengah gelap dan suramnya generasi muda. Mereka tetap optimis. Karena tugasnya adalah berkontribusi bukan menebar caci. Tugasnya adalah terus berprestasi bukan hanya menebar benci. Tugasnya bukan hanya terus mengkritisi tanpa menyiapkan solusi. Tanda mulianya tidak hanya terlihat dari raga dan akalnya. Tetapi juga dari tanggung jawab dan akhlaqnya sehari-hari.
Orang yang sukses adalah mereka yang mampu menjadi pembuka jalan kesuksesan dan kemuliaan bagi orang lain.
Rasulullah saw., mengajarkan do’a, “Ya Tuhanku, terimalah aku menjadi hamba-Mu dan jadikan aku sebagai wasilah-Mu”.
Betapa indah dan mulianya. Ketika kita menjadi wasilah Tuhan. Dengan adanya kita, seorang berubah menjadi baik. Dengan adanya kita, seorang mau melaksanakan sholat, zakat, puasa, haji dan umrah. Dengan adanya kita, mereka bisa memperoleh kebahagiaan. Masuk surga-Nya dan terhindar dari neraka-Nya.
Tidak akan tersesat dan merugi suatu kaum, selama ia masih menjadikan Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai pedoman. Pelajari, hayati, pahami dan amalkan lalu ajarkan. Itulah pintu kebahagiaan dan kelembutan.
Allah pun berfirman, “Dan hendaklah ada diantara kamu, segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Ali-Imran [3]: 104).
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang-orang yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong untuk memberi makan orang miskin.” (Al-Ma’un [107]: 1-3).
Begitulah seharusnya setiap manusia. Semakin bertambah usia, bertambah pula kebaikannya. Jika ada seribu orang yang mengajak pada kebaikan. Membawa kebermanfaatan. Melakukan suatu perubahan. Mereka pun hadir didalamnya. Jika hanya ada seratus orang, Mereka tetap ditengah-tengahnya. Jika ada sepuluh orang. Mereka terus bersamanya. Dan jika hanya ada satu orang. Saksikanlah itulah ia. Sang permata surga.
Hidupnya penuh dengan pengabdian. Semakin bertambah kaya, semakin bertambah dermawan. Semakin terkenal, semakin menjadi teladan. Semakin tinggi jabatannya, semakin pula tambah amanahnya. Semakin luas dan dalam ilmunya. Semakin besar rasa takutnya kepada Tuhannya.
Mungkin ialah permata surga. Walau sedikit dan sering terasingkan. Tetapi mereka mampu membuktikan dan membawa perubahan besar dalam kehidupan.
Untuk Selengkapnya, Jangan Lupa Beli Buku “Para Pencari Cahaya Kehidupan”.
Buku bisa dibeli di toko-toko buku Gramedia Indonesia terdekat atau disitus-situs Jual Beli Online (tinggal search aja di google buku para pencari cahaya kehidupan, Insya Allah sudah banyak yang keluar dan tinggal pesen). Jangan lupa beli ya, hehe :)
Tulisan mengenai "Permata Surga" diatas dapat langsung teman-teman download melalui link berikut dengan klik Download atau klik Download Permata Surga
Sekali lagi, semoga bermanfaat. Bila ada manfaatnya, silahkan bisa dishare postingan ini kepada yang lainnya. Jika ada kebaikan yang didapatkan nantinya, semoga juga mengalir pahalanya kepadamu, teman.
Tulisan mengenai "Permata Surga" diatas dapat langsung teman-teman download melalui link berikut dengan klik Download atau klik Download Permata Surga
Sekali lagi, semoga bermanfaat. Bila ada manfaatnya, silahkan bisa dishare postingan ini kepada yang lainnya. Jika ada kebaikan yang didapatkan nantinya, semoga juga mengalir pahalanya kepadamu, teman.