IP #272 "Lautan Najis"
"Semua orang pada kehidupan saat ini, laksana seperti berenang di 'lautan najis'. Apakah engkau menikmati didalamnya ataukah engkau ingin berusaha keluar darinya? Sungguh Tuhan, bukan hanya melihat hasilnya,tapi juga prosesnya."
-Emha Ainun Nadjib-
Begitulah hidup, aku pun beberapa kali ditawari untuk mengisi di perusahaan, yang belum tentu jelas halal haramnya. Tidak hanya bagian staf, tapi hingga menjadi manajer didalamnya.
Karena itu, semisal diri kita telah melepas idealisme yang lama dibangun dengan itu, maka pada hakikatnya harga diri kita memang sebesar gaji itu yang diberi.
Orang yang cerdas adalah ia yang bisa belajar dari pengalamannya sendiri. Namun, mereka orang yang bijaksana adalah orang yang mampu belajar dari pengalaman orang lain.
Berdasarkan kehidupan yang telah saya alami dan dari pengalaman orang-orang yang saya ketauhi, bahwa "Sesuatu yang haram itu selallu meresahkan hati."
Bisa jadi, saat ini diri kita belum merasakan akibatnya. Tapi, bagaimana dengan anak turun selanjutnya? Karena sesuatu yang ditanam dengan benih yang buruk, maka tumbuhnya dan hasilnya pun terkadang juga buruk. Kecuali, jika Tuhan menghendaki yang lainnya.
Terakhir, ketika kau dihadapkan akan dua pilihan yang begitu berat. Maka pilihlah yang sekiranya Tuhan tidak murka dengannya. Walaupun memang sulit diawalnya, yakinlah akan indah diujungnya dan barokah didalamnya.
* : Foto diambil ketika berada di Air Terjun Kaki Bodo Pasuruan