IP #263 "Perjalanan Karena Perbedaan"
pada Sunday, 4 June 2017
Semakin hari, semakin diriku merasa asing dengan dunia dan segala apapun yang ada didalamnya.
Telah pupus semua harapan. Telah hilang semua kepercayaan. Yang ada hanya kekecewaan, kesendirian, dan juga kesedihan.
Dimana lantas aku harus pergi mencari penenang hati? Siapa yang harus aku temui untuk melipur lara hati? Dan apa yang harus aku lakukan untuk menumbuhkan harapan baru lagi?
Seolah semua terasa berat. Semua serba menjerat. Lalu apa yang harus kuperbuat, hingga Engkau Tuhan mau menerima taubat?
Hidup sunyi. Hidup sendiri. Semua tiada berarti. Semua kepercayaan telah dikhianati. Akhirnya, hati ini masih saja terus tersakiti.
Kemana hendak aku mencari? Ketika Tuhan saja tak meridhoi dan merestui. Kepada siapa aku hendak menemui? Ketika Tuhan belum juga mengizini.
Aku dan Tuhan, sekarang lagi seolah banyak pertentangan. Semakin banyak perbedaan. Hingga sampai saat ini pun aku masih saja meragukan apa itu keyakinan dan apa itu iman.
"Semoga tetap Engkau, buka pintu taubat-Mu. Karena diriku masih butuh pengampunan-Mu. Semoga tetap Engaku beri rahmat-Mu, karena aku masih saja memelas cinta dan mengemis kasih sayang-Mu. Semoga tetap Engkau buka pintu-Mu, karena diriku masih terus mencari-Mu walaupun belum pasti bisa menemukan-Mu."
*: Foto diambil di salah satu tempat pusat pengetahuan yaitu perpustakaan di salah satu kampus di Universitas Malaysia.
Telah pupus semua harapan. Telah hilang semua kepercayaan. Yang ada hanya kekecewaan, kesendirian, dan juga kesedihan.
Dimana lantas aku harus pergi mencari penenang hati? Siapa yang harus aku temui untuk melipur lara hati? Dan apa yang harus aku lakukan untuk menumbuhkan harapan baru lagi?
Seolah semua terasa berat. Semua serba menjerat. Lalu apa yang harus kuperbuat, hingga Engkau Tuhan mau menerima taubat?
Hidup sunyi. Hidup sendiri. Semua tiada berarti. Semua kepercayaan telah dikhianati. Akhirnya, hati ini masih saja terus tersakiti.
Kemana hendak aku mencari? Ketika Tuhan saja tak meridhoi dan merestui. Kepada siapa aku hendak menemui? Ketika Tuhan belum juga mengizini.
Aku dan Tuhan, sekarang lagi seolah banyak pertentangan. Semakin banyak perbedaan. Hingga sampai saat ini pun aku masih saja meragukan apa itu keyakinan dan apa itu iman.
"Semoga tetap Engkau, buka pintu taubat-Mu. Karena diriku masih butuh pengampunan-Mu. Semoga tetap Engaku beri rahmat-Mu, karena aku masih saja memelas cinta dan mengemis kasih sayang-Mu. Semoga tetap Engkau buka pintu-Mu, karena diriku masih terus mencari-Mu walaupun belum pasti bisa menemukan-Mu."
