IP #188 "Awal Mula."
Pernahkah kita berpikir kenapa kita terlahir di dunia? Kenapa semua terjadi begitu saja dan sudah berada di garis ketentuan-Nya? Tak ada yang bisa memaksa, mempercepat, menunda, bahkan merayu atau menggoda karena semua telah tertulis jauh sebelum kita ada.
Manusia sering tak suka ketika yang dibicarakan adalah tentang keburukannya. Begitupun ketika yang menimpanya hanyalah musibah dan masalah. Namun, begitu senang ketika ada yang menyanjung. Begitupun bahagia dipenuhi kegembiraan, ketika mendapat suatu kenikmatan.
Tapi, bukankah agama telah mengajarkan bahwa jangan sampai kita merasa sok suci. Begitupun yang diajarkan oleh para Nabi. Maka Ihdinasshirathal Mustaqiim itulah yang memang pantas untuk diucapkan oleh setiap insan.
Memang segalanya tak ada, begitupun dengan diri ini. Namun, hari inilah seolah-olah tampak dan menjadi wujud atas ketetapan yang telah ditetapkan sejak dahulu kala.
Akankah diterima amal-amalku dan diampuni segala dosa-dosaku? Imam Syafi'i pun mengingatkan, "Banyak orang yang mencari dan terus mengejar dunia. Namun, ia lupa bahwa telah dijahit kain kafan untuknya."
Tepat, tanggal 25 Desember inilah diri ini melihat dunia ini. Memang segala telah ditentukan, namun tetap menjadi misteri buat diri ini, baik jodoh, kelahiran, kematian, ataupun rezeki. Semua telah memiliki kadar masing-masing, jadi tak perlu merasa iri, tak perlu membanding-bandingkan diri.
Perayaan Ulang Tahun oleh teman-teman Heroboyo 7 (Thanks Kawan)
Namun, ketika melihat sesuatu lihatlah minimal dengan 2 sudut pandang. Ketika melihat dunia baik secara ekonomi, rupawan, dan hal-hal lainnya maka lihatlah yang dibawahmu sehingga muncul rasa syukur itu. Tapi ketika melihat hal-hal yang berhubungan dengan akhirat seperti amal sholeh, hafalan qur'an, ilmu pengetahuan dan beragm hal kebaikan lainnya maka lihatlah orang-orang yang diatas kita, agar timbullah semangat untuk bisa menjadi lebih baik lagi.
Semoga diri ini dan kita semua bisa kembali dalam keadaan baik (Husnul Khotimah) seperti awal dulu kita dilahirkan.
Walaupun banyak cita-cita, mimpi dan harapan tapi tetap semua kembali kepada-Nya. Apakah Dia mengizinkan atau tidak untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Karena pada dasarnya, Tuhan memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.
Ditulis di Surabaya, tanggal 25 Desember