IP #155 "Pemikat Ngaji."
Mungkin sudah saatnya setelah kurang lebih 4 tahun di kota Pahlawan untuk segera hijrah mencari suasana baru. Salah satunya ke kota Seribu Taman.
Setelah keliling-keliling malam ini, akhirnya ba'da maghrib bertemu sesuatu yang menggetarkan hati. Sesuatu yang seolah menjadi pemikat ngaji.
Terlihatlah sepasang suami istri yang sedang asyik mengajar ngaji. Terlihatlah wajah penuh keikhlasan dan tingkah yang penuh keteladanan.
Setelah semua anak ngaji membaca huruf-huruf hija'iyah, sang suami mulai bercerita dan berkisah. Semua murid pun tampak terkesan dan mencoba mempraktekkan apa yang telah dikisahkan.
Tiba-tiba apa yang terjadi setelah itu, semua anak tampak bahagia. Terlihatlah senyum tawa di wajah mereka, apalagi ketika sang istri membawa sesuatu untuk mereka. Terkadang, kolak, bubur kacang hijau, dan lain sebagainya.
Seolah sederhana, tapi hasilnya luar biasa. Semua pengunjung dan orang-orang yang ada di masjid pun merasakan hal yang sama. Diberinya satu-satu tanpa ada yang merasa dibedakan. Senyum tawa, ramah tamah semakin tersebar hingga seolah memenuhi masjid kala itu. Keberkahan demi keberkahan itulah yang mulai dirasakan.
Hmm, dalam hati seolah berkata, "Akankah saya bisa seperti itu? Semoga pasangan pun mau tetap mendukung." Haha.
-Di salah satu Masjid, di daerah Mulyorejo-
[Ketika kau juga datang disitu, maka saya yakin kau pun juga akan merasakan "Sang Pemikat Ngaji"]