IP #52 "Menjauhkan dan Mendekatkan"
Ya, seolah perlu rehat sejenak dari padatnya agenda. Sibuknya rutinitas. Banyaknya pesanan dari pemasaran. Banyaknya kritikan dan hal yang perlu dikerjakan.
Begitu banyak pelajaran yang juga kudapatkan dari ngopi malam ini. Apakah begini semakin majunya suatu zaman dan teknologi, mulai terasa hilang jiwa kemanusiaan. Hilang seolah yang namanya obrolan.
Semua pada fokus oleh media sosial, HP, dan beragama teknologi lainnya. "Mendekatkan yang jauh, namun menjauhkan yang dekat".
Itukah yang kita mau? Seolah mulai hilang jiwa sosial walau itu hanya komunikasi sepintas. Lihatlah pasar tradisional yang dulu ada tawar menawar, tapi sekarang sudah tidak perlu dengan adanya pasar modern hingga berjualan online.
Semua pada fokus oleh media sosial, HP, dan beragama teknologi lainnya. "Mendekatkan yang jauh, namun menjauhkan yang dekat".
Itukah yang kita mau? Seolah mulai hilang jiwa sosial walau itu hanya komunikasi sepintas. Lihatlah pasar tradisional yang dulu ada tawar menawar, tapi sekarang sudah tidak perlu dengan adanya pasar modern hingga berjualan online.
Disini pula, kumulai diingatkan salah satu hal yang sering dilupakan. Yaitu Perjuangan orang tua. Begitu gigih dan semangat mereka.
Ada yang becak, jualan gorengan, jualan jajan, tukang sampah, buruh tani, hingga beragam pekerjaan lainnya bahkan mohon maaf ada yang juga meminta-minta.
Namun apa yang dilakukan sang anak, mereka begitu beraninya. Berani membantah, dan tak segan berbuat kasar kepada orang tuanya. Seolah menghabiskan harta tanpa berpikir bagaimana cara mendapatkannya.
Ada yang becak, jualan gorengan, jualan jajan, tukang sampah, buruh tani, hingga beragam pekerjaan lainnya bahkan mohon maaf ada yang juga meminta-minta.
Namun apa yang dilakukan sang anak, mereka begitu beraninya. Berani membantah, dan tak segan berbuat kasar kepada orang tuanya. Seolah menghabiskan harta tanpa berpikir bagaimana cara mendapatkannya.