IBX5A4B886D911B8 Transformasi Pemuda, Jayakan Nusantara (Refleksi Hari Kebangkitan Nasional) - My Life Journey - Sunali Agus

My Life Journey - Sunali Agus

Transformasi Pemuda, Jayakan Nusantara (Refleksi Hari Kebangkitan Nasional)

Kebahagiaan dan kasih sayang adalah naluri dasar setiap insan. Semua orang berlomba dan bekerja keras siang dan malam untuk mendapatkannya hingga terkadang ia lupa akan dirinya. Inilah jiwa pemuda. Jiwa yang penuh gelora dan semangat membara, hingga ketika seorang pemuda sudah tidak lagi punya semangat, harapan dan cita-cita dalam hidupnya maka sesungguhnya ia telah menua sebelum ia tua. Imam syafi’i pun berkata, “Tidaklah mungkin orang yang punya mimpi dan bercita-cita besar hanya duduk berpangku tangan. Tinggalkanlah watan dan kenyamanan maka kau akan menemukan gantinya karena kenikmatan hidup didapatkan setelah kau melewati kelelahan”. Begitupun pepatah mengajarkan, “Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakitlah terlebih dahulu, dan bersenang-senang kemudian.”

Tantangan dan hambatan kian hari makin menantang. Setiap hari generasi muda disuguhi dengan berbagai keburukan dan masalah-masalah melalui media-media elektronik tanpa memberi solusi akan masalah yang sedang terjadi. Seolah bangsa ini tidak lagi punya harapan kedepan. Padahal begitu banyak prestasi membanggakan yang diperoleh anak bangsa dan juga potensi bangsa ini yang belum tereksplorasi secara maksimal.

Begitu banyak ide-ide cemerlang yang diberikan oleh pemuda bangsa ini khususnya para mahasiswa. Mereka terus membangun bangsa lewat berbagai disiplin ilmu yang mereka kuasai dari pertanian, perikanan, militer, hingga politik dan lain sebagainya. Satu hal yang selalu menjadi motivasinya karena mereka memiliki mimpi dan visi yang jauh kedepan, sehingga “Generasi tua mampu menawarkan masa lalu karena kaya pengalamannya, tetapi generasi muda harus menawarkan masa depan karena mereka punya harapan”.

Memang benar bermimpi, belum tentu menjadikan orang sukses, tapi yakinlah bahwa setiap orang yang sukses pasti punya mimpi-mimpi besar. Begitulah pepatah mengajarkan, “Bermimpilah setinggi langit, jikalau kau jatuh maka kau akan jatuh diantara bintang-bintang”. Anis Baswedan pun mengatakan, “Memang baik meraih suatu mimpi, tetapi lebih baik lagi ketika kau mampu melebihi mimpi tersebut”. Oleh karena itu jangan pernah menurunkan mimpi dan cita-cita tetapi perbesarlah usaha, daya dan kemampuanmu untuk meraih dan menikmatinya.

“Seorang anak muda adalah mereka yang tidak mengatakan ini loh ayahku dan milik ayahku, tetapi inilah diriku”, begitulah Ali bin Abi Thalib menuturkan. Tak ada alasan lagi bagi anak muda untuk bermalas-malasan dan menunggu harta warisan. Karena itu tak ada satupun orang tua didunia ini, yang nalurinya berkeinginan anaknya seperti orang tuanya tetapi mereka semua berharap anak-anaknya mampu berkali-kali melebihi orang tua mereka. Oleh karena itu para leluhur bangsa ini merelakan semuanya dari harta hingga jiwa mereka untuk membebaskan bangsa ini dari tangan para penjajah. Salah satu slogan yang terus dikumandangkan saat itu yaitu “Merdeka atau Mati”. Sudah selayaknya para geneasi muda untuk terus berkarya dan melunasi janji-janji kemerdekaan para leluhur bangsa ini. Bangsa Indonesia bukanlah bangsa terjajah tapi bangsa pejuang, maka tak ada alasan bagi generasi muda untuk berleha-leha dan bermalas-malasan.

 “Pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan. Karenanya jika kau ingin mengetahui bagaimana suatu negara dimasa yang akan datang maka lihatlah pemudanya yang sekarang”. Begitulah Nabi Muhammad menuturkan. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendidikan moral, pengembangan wawasan, ketrampilan serta penanaman rasa nasionalisme pada generasi muda, karena merekalah tulang punggung negara di masa yang akan datang. Salah satunya melalui penanaman nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia yang tercermin dalam Pancasila dan semboyan bangsa kita Bhineka Tunggal Ekakepada mereka sehingga mereka kelak ketika mereka menjadi pemimpin, bukan hanya sebagai Ulil Amri atau Umara tetapi juga bersifat Khadimul Ummah (pelayan umat) dalam segala bidang aspek kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa melihat kaya miskin, pejabat atau rakyat, suku, ras, agama ataupun hal yang lain karena semua adalah sama dan tetap satu yaitu untuk Indonesia.

Alhamdulillah dimuat di Selasar.com pada tanggal 25 April 2015


Blogger
Disqus

No comments

Contact form

Name

Email *

Message *